Usai Jadi Petinggi Twitter, Elon Musk Tanya Apakah Twitter Perlu Punya Tombol Edit?
Kompas dunia | 6 April 2022, 01:30 WIBTwitter sendiri baru-baru ini menggoda pengguna dengan tweet Hari April Mop yang mengatakan "Kami sedang mengerjakan tombol edit."
Mantan CEO Twitter, Jack Dorsey mengatakan, Twitter sudah mempertimbangkan tombol edit, tetapi pada Tanya Jawab pada Januari 2020 menyatakan, "Kami mungkin tidak akan pernah melakukannya."
Dorsey mengutip keinginan untuk menjaga semangat asal mula pesan teks Twitter, bahwa teks tidak dapat diedit.
Selain itu, ia juga mengantisipasi kebingungan pengguna bila ada cuitan yang diedit, padahal cuitan itu sudah terlanjur banyak diedarkan oleh orang lain.
Dorsey mengundurkan diri dari posisi CEO pada November 2021.
Bos teknologi Facebook Meta, Andrew Bosworth, Senin, mengatakan lewat sebuah cuitan bahwa perubahan besar pada posting yang sudah menjadi viral tidak jadi masalah.
"Anda cukup memasukkan indikator bahwa itu telah diedit bersama dengan log perubahan," tulisnya.
Baca Juga: Pemerintah Arab Saudi Bikin Kuis Ramadan Harian via Twitter, Berhadiah Smartphone hingga Tablet!
Tanggapan Musk "Facebook membuat saya gelisah."
Musk adalah seseorang yang tampaknya perlu menggunakan tombol edit. Tweet-nya tentang membuat Tesla menjadi milik pribadi di harga 420 dolar per saham, saat belum ada jaminan tentang dana untuk melakukan hal tersebut, menyebabkan denda 40 juta dolar dari Securities Exchange Commission (SEC) dan persyaratan bahwa tweet Musk terkait bisnis harus disetujui oleh pengacara perusahaan.
Musk masih terlibat dalam pertarungan atas penyelesaian itu.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV/Associated Press