> >

Kota Bucha Dipenuhi Mayat, Ukraina Tuding Rusia Lakukan Pembantaian

Krisis rusia ukraina | 4 April 2022, 04:46 WIB
Seorang perempuan berjalan di antara tank pasukan Rusia yang telah hancur di pinggiran kota Kiev, Ukraina, Minggu (3/4/2022). (Sumber: Associated Press)

BUCHA, KOMPAS.TV — Mayat dengan tangan terikat, luka tembak jarak dekat dan tanda-tanda penyiksaan tergeletak berserakan di kota Bucha yang berada di pinggiran Kiev. Mayat-mayat ini ditemukan setelah tentara Rusia mundur dari daerah itu. Pihak berwenang Ukraina menuding pasukan Rusia melakukan kejahatan perang dan meninggalkan kota tersebut seperti dalam adegan film horor.

Menurut penduduk setempat, orang-orang tersebut dibunuh tanpa pandang bulu. Para pemimpin Eropa kemudian mengutuk kekejaman itu dan menyerukan sanksi yang lebih keras terhadap Moskow. Menteri Pertahanan Jerman bahkan menyarankan agar Uni Eropa mempertimbangkan untuk melarang impor gas dari Rusia.

Menurut Jaksa Agung Ukraina Iryna Venediktova, sejauh ini, sebanyak 410 mayat warga sipil telah ditemukan di kota-kota di wilayah Kiev, yang baru-baru ini direbut kembali dari pasukan Rusia.

Baca Juga: Rusia Dapat Badai Kutukan dari Eropa atas Temuan Mayat Warga Sipil yang Tampak Dieksekusi di Ukraina

Wartawan Associated Press melihat sedikitnya terdapat 21 mayat yang tersebar di berbagai tempat di sekitar Bucha. Satu kelompok mayat berjumlah sembilan orang, semuanya terlihat berpakaian sipil. Mayat-mayat ini berada di lokasi yang digunakan pasukan Rusia sebagai pangkalan. Mereka terlihat seperti dibunuh dari jarak dekat. Dua mayat ditemukan dalam kondisi dua tangan diikat ke belakang, satu mayat mengalami luka tembak di kepala dan dalam kondisi kaki terikat.

Pejabat Ukraina menyalahkan pembunuhan di Bucha dan tempat-tempat lain di pinggiran Kiev berada tepat di lokasi pasukan Rusia. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyebut bahwa ini bukti tindakan genosida yang dilakukan Rusia. Tetapi Kementerian Pertahanan Rusia menolak tuduhan itu dan menyebutnya sebagai “provokasi.”

“Ini adalah genosida,” kata Zelenskyy kepada CBS “Face the Nation” pada Minggu (3/4/2022).

Penemuan mayat itu menyusul mundurnya Rusia dari daerah sekitar ibu kota, wilayah yang mengalami pertempuran sengit sejak pasukan menginvasi Ukraina pada 24 Februari. Pasukan yang menyerbu dari Belarus ke utara menghabiskan waktu selama berminggu-minggu mencoba membuka jalan ke Kyiv. Tetapi serangan mereka terhenti oleh pertahanan dari pasukan Ukraina.

Baca Juga: Angkatan Udara Rusia Hajar 51 Target Militer Ukraina dalam Waktu Semalam

Pasukan Rusia masuk ke Bucha pada hari-hari awal invasi dan bertahan hingga 30 Maret. Dengan mundurnya pasukan itu, penduduk memberikan laporan yang mengerikan pada hari Minggu, bahwa tantara Rusia menembak dan membunuh warga sipil tanpa alasan yang jelas.

Seorang penduduk, yang menolak menyebutkan namanya karena takut akan keselamatannya, mengatakan bahwa pasukan Rusia pergi dari gedung ke gedung dan membawa orang-orang keluar dari ruang bawah tanah tempat mereka bersembunyi. Pasukan Rusia kemudian memeriksa ponsel mereka untuk mencari bukti aktivitas anti-Rusia. Orang-orang itu kemudian dibawa pergi atau langsung ditembak.

Hanna Herega, seorang warga lainnya, mengatakan pasukan Rusia menembak seorang tetangganya yang sedang keluar rumah untuk mengumpulkan kayu bakar untuk menghangatkan diri.

“Dia pergi untuk mengambil kayu ketika tiba-tiba mereka (Rusia) mulai menembak. Mereka memukulnya sedikit di atas tumit, meremukkan tulang, dan dia jatuh, ”kata Herega. “Kemudian mereka menembak kaki kirinya. Kemudian mereka menembaknya di seluruh (dada). Dan tembakan lain di kepala,” ujar Herega seperti dikutip dari The Associated Press.

Seperti dikutip dari The Associated Press, juga ditemukan dua mayat yang terbungkus plastic. Mayat itu terdiri dari satu laku-laki dan satu perempuan. Warga menutupi mayat tersebut dan ditempatkan di sebuah lubang sampai mereka bisa melakukan pemakaman yang layak. Warga yang menolak disebutkan namanya mengatakan pria itu tewas saat meninggalkan rumah.

Baca Juga: Belarusia Bayar Impor Gas Pakai Rubel Rusia Mulai Tahun Ini, Ingin Keluar dari Hegemoni Dolar

"Dia mengangkat tangannya, dan mereka menembaknya," kata warga tersebut.

Oleksiy Arestovych, seorang penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, menggambarkan mayat-mayat tergeletak di jalan-jalan pinggiran Irpin dan Hostomel serta Bucha sebagai "adegan dari film horor." Dia menuduh bahwa beberapa wanita yang ditemukan tewas telah diperkosa sebelum dibunuh dan tentara Rusia kemudian membakar mayatnya.

Dalam sebuah posting hari Minggu di Telegram, dia meminta ibu-ibu Rusia untuk menonton apa yang terjadi, dengan mengatakan bahwa mereka telah membesarkan pembunuh, perampok, dan algojo.

Namun Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa foto dan video mayat "telah diatur oleh rezim Kiev untuk media Barat. Mereka menyebutkan bahwa walikota Bucha tidak menyebutkan pelanggaran apa pun sehari setelah pasukan Rusia pergi.

Penulis : Tussie Ayu Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Associated Press, CBS


TERBARU