> >

Kota Bucha Dipenuhi Mayat, Ukraina Tuding Rusia Lakukan Pembantaian

Krisis rusia ukraina | 4 April 2022, 04:46 WIB
Seorang perempuan berjalan di antara tank pasukan Rusia yang telah hancur di pinggiran kota Kiev, Ukraina, Minggu (3/4/2022). (Sumber: Associated Press)

Seorang penduduk, yang menolak menyebutkan namanya karena takut akan keselamatannya, mengatakan bahwa pasukan Rusia pergi dari gedung ke gedung dan membawa orang-orang keluar dari ruang bawah tanah tempat mereka bersembunyi. Pasukan Rusia kemudian memeriksa ponsel mereka untuk mencari bukti aktivitas anti-Rusia. Orang-orang itu kemudian dibawa pergi atau langsung ditembak.

Hanna Herega, seorang warga lainnya, mengatakan pasukan Rusia menembak seorang tetangganya yang sedang keluar rumah untuk mengumpulkan kayu bakar untuk menghangatkan diri.

“Dia pergi untuk mengambil kayu ketika tiba-tiba mereka (Rusia) mulai menembak. Mereka memukulnya sedikit di atas tumit, meremukkan tulang, dan dia jatuh, ”kata Herega. “Kemudian mereka menembak kaki kirinya. Kemudian mereka menembaknya di seluruh (dada). Dan tembakan lain di kepala,” ujar Herega seperti dikutip dari The Associated Press.

Seperti dikutip dari The Associated Press, juga ditemukan dua mayat yang terbungkus plastic. Mayat itu terdiri dari satu laku-laki dan satu perempuan. Warga menutupi mayat tersebut dan ditempatkan di sebuah lubang sampai mereka bisa melakukan pemakaman yang layak. Warga yang menolak disebutkan namanya mengatakan pria itu tewas saat meninggalkan rumah.

Baca Juga: Belarusia Bayar Impor Gas Pakai Rubel Rusia Mulai Tahun Ini, Ingin Keluar dari Hegemoni Dolar

"Dia mengangkat tangannya, dan mereka menembaknya," kata warga tersebut.

Oleksiy Arestovych, seorang penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, menggambarkan mayat-mayat tergeletak di jalan-jalan pinggiran Irpin dan Hostomel serta Bucha sebagai "adegan dari film horor." Dia menuduh bahwa beberapa wanita yang ditemukan tewas telah diperkosa sebelum dibunuh dan tentara Rusia kemudian membakar mayatnya.

Dalam sebuah posting hari Minggu di Telegram, dia meminta ibu-ibu Rusia untuk menonton apa yang terjadi, dengan mengatakan bahwa mereka telah membesarkan pembunuh, perampok, dan algojo.

Namun Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa foto dan video mayat "telah diatur oleh rezim Kiev untuk media Barat. Mereka menyebutkan bahwa walikota Bucha tidak menyebutkan pelanggaran apa pun sehari setelah pasukan Rusia pergi.

Penulis : Tussie Ayu Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Associated Press, CBS


TERBARU