> >

Wartawan AS yang Tewas Tertembak di Ukraina Ternyata Pembuat Film Dokumenter Terkenal, Ini Kisah Dia

Krisis rusia ukraina | 14 Maret 2022, 04:45 WIB
Brent Renaud, seorang jurnalis Amerika, tewas di pinggiran kota Kiev, Ukraina, pada Minggu, 13 Maret 2022, saat mengumpulkan bahan untuk laporan tentang pengungsi. Pihak berwenang Ukraina mengatakan dia meninggal ketika pasukan Rusia menembaki kendaraan yang dia tumpangi. (Sumber: New York Post)

KIEV, KOMPAS.TV - Wartawan Amerika Serikat yang tewas tertembak di Irpin, Ukraina pada hari Minggu (13/3/2022), Brent Renaud, ternyata seorang pembuat film dokumenter terkenal. Renaud bekerja sebagai produser independen di Ukraina, mengumpulkan bahan film dokumenter tentang pengungsi di sana, seperti dilaporkan Associated Press, Sabtu (14/3/2022).

Prosesi pembuat film dokumenter konflik, atau perang, kerap harus bekerja dan melakukan perjalanan ke beberapa sudut paling gelap dan paling berbahaya di dunia, untuk menyajikan film dokumenter yang membawa penonton ke tempat-tempat penderitaan yang kurang dikenal. 

Brent meninggal pada hari Minggu (13/3/2022). Pasukan Rusia dituding menjadi pelaku yang menembaki kendaraannya di Irpin, Ukraina.

Renaud kelahiran Little Rock, Arkansas, berusia 50 tahun itu sedang mengumpulkan bahan untuk laporan tentang pengungsi ketika kendaraannya ditabrak di sebuah pos pemeriksaan di Irpin, tepat di luar ibu kota Ukraina, Kiev.

Kementerian Dalam Negeri Ukraina mengeklaim daerah itu mengalami penembakan intens oleh pasukan Rusia dalam beberapa hari terakhir.

Renaud adalah salah satu produser independen yang paling dihormati di zamannya, kata Christof Putzel, seorang pembuat film dan teman dekat yang menerima pesan teks dari Renaud hanya tiga hari sebelum kematiannya.

Renaud dan Putzel memenangkan penghargaan jurnalisme Alfred I. duPont-Columbia University tahun 2013 untuk film dokumenter "Mempersenjatai Kartel Meksiko," sebuah film dokumenter tentang bagaimana senjata yang diperdagangkan dari Amerika Serikat memicu kekerasan geng narkoba yang merajalela.

Baca Juga: Jurnalis AS Tewas Ditembak Pasukan Rusia di Ukraina

Kartu identitas jurnalis Brent Renaud, yang tertulis bekerja untuk the New York Times. Brent Renaud, seorang jurnalis Amerika, tewas di pinggiran kota Kyiv, Ukraina, pada Minggu, 13 Maret 2022, saat mengumpulkan bahan untuk laporan tentang pengungsi. Pihak berwenang Ukraina mengatakan dia meninggal ketika pasukan Rusia menembaki kendaraan yang dia tumpangi. (Sumber: New York Post)

The New York Times, Minggu (13/3/2022) melaporkan, Renaud pernah berkontribusi untuk The New York Times pada tahun-tahun sebelumnya, terakhir pada tahun 2015, tetapi pada saat kematiannya di Ukraina, Renaud tidak sedang ditugaskan untuk the New York Times di Ukraina.

Laporan awal bahwa dia adalah jurnalist The New York Times di Ukraina muncul karena dia ditemukan dengan kartu pers The New York Times yang telah dikeluarkan untuk tugas bertahun-tahun yang lalu.

"Kami sangat sedih mendengar kematian Brent Renaud," kata Danielle Rhoades Ha, juru bicara The Times. “Brent adalah pembuat film yang berbakat.”

"Orang ini benar-benar yang terbaik," kata Putzel kepada The Associated Press melalui telepon dari New York City.

“Dia adalah jurnalis perang terbaik yang saya kenal. Dia adalah pria yang benar-benar pergi ke setiap zona konflik.”

Rincian kematian Renaud tidak segera dijelaskan oleh pihak berwenang Ukraina, tetapi jurnalis Amerika Juan Arredondo mengatakan keduanya sedang bepergian dengan kendaraan menuju pos pemeriksaan Irpin ketika mereka berdua ditembaki.

Arredondo, berbicara dari sebuah rumah sakit di Kiev, mengatakan kepada wartawan Italia Annalisa Camilli bahwa Renaud tertembak di leher. Camilli mengatakan kepada AP, Arredondo sendiri tertembak di bawah pinggang.

"Kami menyeberangi jembatan pertama di Irpin, kami akan merekam pengungsi lain yang pergi, dan kami masuk ke mobil, seseorang menawarkan untuk membawa kami ke jembatan lain, kami menyeberangi pos pemeriksaan, dan mereka mulai menembaki kami," kata Arredondo kepada Camilli dalam wawancara video yang diperlihatkan kepada AP.

Baca Juga: Kesaksian Pengungsi dari Chernihiv Ukraina: Hampir Tak Selamat, Mobil Pengungsi Diledakkan Ranjau

Brent Renaud, seorang jurnalis Amerika, tewas di pinggiran kota Kiev, Ukraina, pada Minggu, 13 Maret 2022, saat mengumpulkan bahan untuk laporan tentang pengungsi. Pihak berwenang Ukraina mengatakan dia meninggal ketika pasukan Rusia menembaki kendaraan yang dia tumpangi. (Sumber: New York Post)

Sebuah pernyataan dari polisi regional Kiev mengeklaim pasukan Rusia menembaki mobil tersebut.

Beberapa jam setelah penembakan Renaud, Wali Kota Irpin Oleksandr Markushyn mengatakan wartawan akan dilarang masuk ke kota.

“Dengan cara ini, kami ingin menyelamatkan nyawa mereka dan para tentara kami,” kata Markushyn.

Menanggapi berita kematian Renaud, Komite Perlindungan Jurnalis yang berbasis di New York menyerukan penghentian segera kekerasan terhadap jurnalis dan warga sipil lainnya.

"Serangan semacam ini sama sekali tidak dapat diterima, dan merupakan pelanggaran hukum internasional," kata komite itu di Twitter.

Bersama saudaranya, Craig, Renaud memenangkan Peabody Award untuk "Last Chance High," sebuah serial HBO tentang sekolah untuk pemuda berisiko di Chicago's West Side.

Baca Juga: Rusia Tembakkan 30 Rudal ke Fasilitas Militer Dekat Lviv, Perang Mendekati Perbatasan Polandia

Craig Renaud, kiri, dan Brent Renaud, kanan, menghadiri Penghargaan Peabody Tahunan ke-74 di Cipriani Wall Street pada 31 Mei 2015, di New York. (Sumber: Photo by Charles Sykes/Invision/AP)

Pencapaian kakak beradik ini termasuk dua penghargaan jurnalisme duPont-Columbia dan film dokumenter yang disiarkan HBO, NBC, Discovery, PBS, New York Times, dan Vice News.

Renaud juga seorang fellow Nieman 2019 di Harvard dan juga bekerja sebagai profesor tamu terkemuka untuk Pusat Etika dalam Jurnalisme di Universitas Arkansas. Brent dan saudaranya Craig mendirikan Little Rock Film Festival.

Di antara penugasan lainnya, Renaud pernah meliput perang di Irak dan Afghanistan, gempa bumi dahsyat 2011 di Haiti, gejolak politik di Mesir dan Libya, dan ekstremisme di Afrika.

Putzel, yang bekerja dengan Renaud selama 12 tahun, memberikan penghormatan atas keberanian dan semangatnya.

"Tidak ada tempat yang terlalu berbahaya (untuk Brent)," kata Putzel. "Itu memang nyalinya, tapi di samping itu, karena dia sangat, sangat peduli."

Dia meninggalkan saudaranya Craig, istri Craig, Mami, dan keponakannya, Taiyo yang berusia 11 tahun.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Associated Press / New York Times


TERBARU