Wartawan AS yang Tewas Tertembak di Ukraina Ternyata Pembuat Film Dokumenter Terkenal, Ini Kisah Dia
Krisis rusia ukraina | 14 Maret 2022, 04:45 WIB"Kami menyeberangi jembatan pertama di Irpin, kami akan merekam pengungsi lain yang pergi, dan kami masuk ke mobil, seseorang menawarkan untuk membawa kami ke jembatan lain, kami menyeberangi pos pemeriksaan, dan mereka mulai menembaki kami," kata Arredondo kepada Camilli dalam wawancara video yang diperlihatkan kepada AP.
Baca Juga: Kesaksian Pengungsi dari Chernihiv Ukraina: Hampir Tak Selamat, Mobil Pengungsi Diledakkan Ranjau
Sebuah pernyataan dari polisi regional Kiev mengeklaim pasukan Rusia menembaki mobil tersebut.
Beberapa jam setelah penembakan Renaud, Wali Kota Irpin Oleksandr Markushyn mengatakan wartawan akan dilarang masuk ke kota.
“Dengan cara ini, kami ingin menyelamatkan nyawa mereka dan para tentara kami,” kata Markushyn.
Menanggapi berita kematian Renaud, Komite Perlindungan Jurnalis yang berbasis di New York menyerukan penghentian segera kekerasan terhadap jurnalis dan warga sipil lainnya.
"Serangan semacam ini sama sekali tidak dapat diterima, dan merupakan pelanggaran hukum internasional," kata komite itu di Twitter.
Bersama saudaranya, Craig, Renaud memenangkan Peabody Award untuk "Last Chance High," sebuah serial HBO tentang sekolah untuk pemuda berisiko di Chicago's West Side.
Baca Juga: Rusia Tembakkan 30 Rudal ke Fasilitas Militer Dekat Lviv, Perang Mendekati Perbatasan Polandia
Pencapaian kakak beradik ini termasuk dua penghargaan jurnalisme duPont-Columbia dan film dokumenter yang disiarkan HBO, NBC, Discovery, PBS, New York Times, dan Vice News.
Renaud juga seorang fellow Nieman 2019 di Harvard dan juga bekerja sebagai profesor tamu terkemuka untuk Pusat Etika dalam Jurnalisme di Universitas Arkansas. Brent dan saudaranya Craig mendirikan Little Rock Film Festival.
Di antara penugasan lainnya, Renaud pernah meliput perang di Irak dan Afghanistan, gempa bumi dahsyat 2011 di Haiti, gejolak politik di Mesir dan Libya, dan ekstremisme di Afrika.
Putzel, yang bekerja dengan Renaud selama 12 tahun, memberikan penghormatan atas keberanian dan semangatnya.
"Tidak ada tempat yang terlalu berbahaya (untuk Brent)," kata Putzel. "Itu memang nyalinya, tapi di samping itu, karena dia sangat, sangat peduli."
Dia meninggalkan saudaranya Craig, istri Craig, Mami, dan keponakannya, Taiyo yang berusia 11 tahun.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Associated Press / New York Times