> >

Rusia Makin Merangsek ke Kiev, Gunakan Siasat Kepung dan Bombardir

Krisis rusia ukraina | 12 Maret 2022, 18:38 WIB
Ledakan terlihat di sebuah gedung apartemen setelah tank tentara Rusia menembak di Mariupol, Ukraina, Jumat, 11 Maret 2022. (Sumber: AP Photo/Evgeniy Maloletka)

Gambar terbaru satelit komersial menangkap gambar tembakan artileri di daerah pemukiman di antara Rusia dan ibu kota.

Gambar dari Maxar Technologies itu menunjukkan kilatan moncong dan asap dari senjata besar, serta kawah tumbukan dan rumah yang terbakar di kota Moschun, 33 kilometer dari Kiev.

Dengan suhu yang turun di bawah titik beku, penduduk desa dengan cepat membentangkan bungkus plastik atau kayu lapis yang dipaku di atas jendela rumah mereka yang pecah.

"Presiden Rusia Vladimir Putin menciptakan kekacauan ini, mengira dia akan berkuasa di sini,” kata Ivan Merzyk yang berusia 62 tahun. Dia menambahkan, "Kami tidak akan pergi."

Sanksi Ekonomi dan Politik Barat

Di bidang ekonomi dan politik, Amerika Serikat (AS) dan sekutunya bergerak untuk lebih mengisolasi dan menjatuhkan sanksi kepada Kremlin.

Presiden Joe Biden mengumumkan AS akan secara dramatis menurunkan status perdagangannya dengan Rusia dan melarang impor makanan laut, alkohol, dan berlian Rusia.

Langkah untuk mencabut status Rusia sebagai "negara yang paling disukai" dalam perdagangan dengan AS itu dilakukan dengan koordinasi negara-negara Uni Eropa dan Kelompok Tujuh.

“Dunia yang merdeka datang bersama untuk menghadapi Putin,” kata Biden.

Baca Juga: Gawat, Rusia Ancam Tinggalkan Astronot AS di Luar Angkasa, Balasan atas Sanksi Penyerangan Ukraina

Sebuah bangunan yang luluh lantak akibat penembakan diterpa sinar matahari terbenam di Kharkiv, Ukraina, Jumat, 11 Maret 2022. (Sumber: AP Photo/Andrew Marienko)

Dengan invasi masuk hari ke-16, Putin hari Jumat mengungkapkan telah ada “perkembangan positif tertentu” dalam perundingan yang sedang berlangsung antara juru runding Rusia dan Ukraina. Walau begitu, Putin tidak memberikan rincian atas perkataannya tersebut.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky muncul di video untuk mendorong rakyatnya terus berjuang. “Tidak mungkin untuk mengatakan berapa hari kita masih perlu membebaskan tanah air kita, tetapi sangat mungkin untuk mengatakan bahwa kita akan bisa melakukannya,” kata Zelensky dari Kiev.

Zelensky mengatakan, pihak berwenang sedang berupaya membangun 12 koridor kemanusiaan dan berusaha memastikan makanan, obat-obatan, dan kebutuhan dasar lainnya sampai ke orang-orang di seluruh negeri.

Dia juga menuduh Rusia menculik wali kota Melitopol, menyebut penculikan itu "tahapan baru teror."

Sebelum invasi, pemerintah AS memperingatkan adanya rencana Rusia untuk menahan dan membunuh orang-orang yang menjadi ditetapkan menjadi sasaran di Ukraina. Zelensky sendiri disebut menjadi target utama.

Pejabat pertahanan AS mengatakan pilot Rusia rata-rata melakukan 200 serangan misi penerbangan setiap hari. Sementara, pasukan Ukraina hanya melakukan 5 - 10 misi penerbangan, dan lebih fokus pada rudal permukaan-ke-udara, granat berpeluncur roket, dan drone untuk menyerang pesawat Rusia.

AS juga mengatakan Rusia hingga Jumat (11/3/20222) sudah menembakkan hampir 810 rudal ke Ukraina.

Baca Juga: Penampakan Hantu dari Kiev, Pilot Andalan Ukraina yang 10 Kali Jatuhkan Pesawat Rusia

Penampakan Hantu dari Kiev, pilot andalan Ukraina yang dikeluarkan Angkatan Bersenjata Ukraina sebagai propaganda. (Sumber: Angkatan Bersenjata Ukraina Via Daily Star)

Sampai baru-baru ini, pasukan Rusia dilaporkan membuat kemajuan terbesar mereka di kota-kota di timur dan selatan walau kewalahan di utara dan sekitar Kiev.

Pasukan Rusia juga dilaporkan mulai menargetkan daerah-daerah di Ukraina barat, di mana sejumlah besar pengungsi melarikan diri.

Rusia mengatakan pada hari Jumat mereka menggunakan senjata jarak jauh berpresisi tinggi untuk membuat lapangan udara militer di kota-kota barat Lutsk dan Ivano-Frankivsk “tidak berfungsi.”

Serangan di Lutsk menewaskan empat prajurit Ukraina, kata wali kota.

Serangan udara Rusia juga menargetkan untuk pertama kalinya kota Dnipro, pusat industri utama di timur dan kota terbesar keempat di Ukraina, yang berpenduduk sekitar 1 juta orang. Satu orang tewas, kata pejabat Ukraina.

Dalam gambar setelahnya yang dirilis oleh badan darurat Ukraina, petugas pemadam kebakaran menyiram gedung yang terbakar. Asap mengepul di atas beton yang hancur di mana bangunan pernah berdiri.

Kepala politik Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB mengatakan mereka sudah menerima laporan yang kredibel bahwa pasukan Rusia menggunakan bom curah di daerah berpenduduk.

Hukum internasional melarang penggunaan bom, yang menyebarkan bahan peledak yang lebih kecil di wilayah yang luas, di kota-kota besar dan kecil.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU