Chili Resmi Izinkan Pernikahan Sesama Jenis pada Malam Pelantikan Presiden Baru
Kompas dunia | 11 Maret 2022, 06:30 WIBSANTIAGO, KOMPAS.TV - Chile menjadi salah satu dari 30 negara di dunia dan ke-7 di Amerika Latin yang mengizinkan pasangan LGBTQ menikah secara resmi.
Di bawah undang-undang yang disetujui oleh kongres pada bulan Desember lalu dan ditandatangani Presiden Sebastian Pinera yang akan segera mengakhiri masa jabatan, mereka sekarang juga dapat mengadopsi anak.
"Kami tidak pernah membayangkan akan mengalami momen ini di Chili," ujar Jaime Nazar, 39, berkata dengan bangga setelah menikahi pasangannya selama tujuh tahun terakhir, Javier Silva, 38, di pinggiran kota Santiago, seperti laporan France24, Jumat (11/3/2022).
Dua anak kecil pasangan itu ada di lokasi pernikahan Jaime dan Javier untuk menyaksikan acara bersejarah itu. "Sekarang, ya, kita bisa mengatakan bahwa kita adalah keluarga," kata Silva.
"Anak-anak kami memiliki kondisi (dan hak) yang sama (seperti anak pasangan heteroseksual) dan akan memiliki masa depan yang lebih baik tanpa diskriminasi karena memiliki dua ayah yang saling mencintai," tambahnya.
Silva menggendong putra pasangan itu yang berusia 18 bulan, sementara Nazar memeluk putri mereka yang berusia empat bulan.
Anak-anak tersebut merupakan hasil kehamilan pengganti di luar negeri yang menggunakan sperma salah satu pasangan. Sampai saat ini, mereka hanya memiliki satu ayah yang diakui secara hukum, yaitu sang pendonor biologis.
Dari tahun 2015 hingga Kamis, pasangan sesama jenis yang ingin meresmikan hubungan mereka hanya memiliki pilihan perjanjian sipil, yang memberikan sebagian besar hak yang sama seperti pernikahan, tetapi tanpa kemungkinan menjalankan adopsi secara sah.
"Ini adalah langkah yang sangat penting bagi negara. Kami merasa sangat bangga, merasa terhormat berada di sini," kata Nazar yang berprofesi sebagai dokter gigi.
Baca Juga: Pemerintah Kuba akan Izinkan Pernikahan Sesama Jenis, Masyarakat Terpecah
Consuelo Morales dan Pabla Heuser, keduanya berusia 38 tahun, mengatakan mereka memutuskan untuk menikah terutama untuk putri mereka yang berusia dua tahun, Josefa.
"Hari ini Josefa tidak lagi menjadi anak haram," kata Morales. Heuser, yang mengandung anak di dalam rahimnya, telah menjadi satu-satunya orang tua yang sah dari gadis itu sampai sekarang.
Secara total, tiga pernikahan sesama jenis berlangsung di Chile hari Kamis, di hari undang-undang itu mulai berlaku.
Pernikahan sesama jenis itu juga terjadi pada malam pelantikan presiden sayap kiri Gabriel Boric sebagai presiden termuda Chili.
Chili menanti pengesahan RUU pernikahan ini sejak Presiden Michelle Bachelet mengirimkannya ke Kongres pada 2017.
Dalam sebuah langkah yang mengejutkan, pengganti Bachelet dari kubu konservatif, Sebastian Pinera, mengumumkan tahun lalu dia akan mengupayakan pengesahan RUU itu, yang didukung oleh mayoritas warga Chili, melalui Kongres.
Pinera menandatanganinya menjadi undang-undang hanya dua hari setelah anggota parlemen memberi lampu hijau menjelang pemilihan presiden di mana Boric dan saingan sayap kanannya Jose Antonio Kast melakukan pemungutan suara.
Kast dengan keras menentang perluasan akses ke hak pernikahan, tidak seperti Boric yang mendukung langkah tersebut.
Chili sekarang menjadi salah satu dari 30 negara di dunia yang mengizinkan pernikahan sesama jenis, dan tujuh di Amerika Latin bersama dengan Argentina, Uruguay, Brasil, Kolombia, Ekuador, Kosta Rika, dan beberapa negara bagian di Meksiko.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : France24