> >

Korea Utara Mengakui Baru Uji Coba Satelit Mata-Mata, Barat Duga Peluncuran Roket Antarbenua

Kompas dunia | 6 Maret 2022, 19:43 WIB
Warga Seoul menonton peluncuran rudal Korea Utara di Stasiun Kereta Api Seoul Korea Selatan, Sabtu, 5 Maret 2022. Media pemerintah Korea Utara, Minggu (6/3/2022), melaporkan negaranya melakukan transmisi data dan tes kunci lainnya yang diperlukan untuk mengembangkan satelit mata-mata. (Sumber: AP Photo /Ahn Young-joon)

SEOUL, KOMPAS.TV — Media pemerintah Korea Utara melaporkan negaranya melakukan transmisi data dan tes kunci lainnya yang diperlukan untuk mengembangkan satelit mata-mata, seperti laporan Associated Press, Minggu (6/3/2022).

Uji coba ini adalah yang kedua dalam seminggu. Hal ini memberi indikasi negara itu bermaksud untuk melakukan peluncuran roket jarak jauh yang dilarang.

Langkah itu dilakukan ketika Korea Utara telah melakukan serentetan peluncuran rudal balistik.

Termasuk yang terdeteksi oleh tetangganya pada Sabtu, dalam apa yang oleh para ahli disebut sebagai upaya untuk menambahkan sistem senjata baru ke gudang senjatanya dan menekan Amerika Serikat untuk membuat konsesi di tengah mandeknya diplomasi.

Pada Minggu, Kantor Berita Pusat Korea Utara mengatakan negaranya melakukan "tes penting lainnya" pada hari sebelumnya di bawah rencananya untuk mengembangkan satelit pengintai.

Dikatakan pihak berwenang menguji transmisi data satelit, penerimaan, dan sistem kontrol berbasis darat.

Laporan KCNA tidak secara langsung menyebutkan peluncuran rudal atau roket untuk melakukan tes terkait satelit tersebut, tetapi tampaknya merujuk pada peluncuran rudal putaran kesembilan tahun ini, yang dilihat oleh Seoul, Washington, dan Tokyo pada Sabtu (5/3/2022)

Baca Juga: Korea Utara Ingin Bantu Rusia, Perintahkan Bersiap untuk Mobilisasi Pasukan

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. Korea Utara menyalahkan AS atas perang Rusia-Ukraina. Media pemerintah Korea Utara pada Minggu (6/3/2022) melaporkan negaranya melakukan transmisi data dan tes kunci lainnya yang diperlukan untuk mengembangkan satelit mata-mata. (Sumber: Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)

Pakar luar percaya Korea Utara menembakkan rudal balistik yang membawa kamera untuk melakukan tes yang dijelaskan dalam laporan KCNA.

Senin lalu, Korea Utara mengatakan, pihaknya menguji kamera yang dirancang untuk ditempatkan pada satelit pengintai dan merilis foto-foto Bumi berbasis ruang angkasa, satu hari setelah para lawan Korea Utara mengatakan mereka melakukan peluncuran rudal balistik.

Satelit mata-mata adalah salah satu daftar keinginan panjang sistem senjata baru yang Kim Jong Un janjikan untuk mengatasi apa yang dia sebut sikap permusuhan Amerika Serikat.

Untuk mengoperasikan satelit pengintai, Korea Utara harus meluncurkan roket jarak jauh agar satelit mengorbit.

Namun, PBB melarang Korea Utara melakukan peluncuran semacam itu karena menganggap hal tersebut hanyalah kedok belaka untuk menguji teknologi rudal jarak jauhnya.

Tidak jelas apakah Korea Utara sudah mengembangkan kamera yang cukup mumpuni untuk dipasang pada satelit mata-mata, karena foto satelit yang dirilis negara itu Senin lalu tidak menyertakan citra resolusi tinggi.

Setelah uji coba pada Sabtu, Korea Utara tidak segera mengungkapkan foto satelit baru, menunjukkan negara itu gagal memotret gambar dengan resolusi lebih tinggi daripada yang sebelumnya, kata analis Cheong Seong-Chang di Institut Sejong swasta di Korea Selatan.

"Meskipun mungkin berhasil dalam apa yang disebutnya 'peluncuran satelit pengintaian', Korea Utara kemungkinan masih membutuhkan waktu yang sangat lama untuk mendapatkan teknologi pengintaian yang bermakna secara militer karena sanksi internasional yang kuat yang membatasi impor peralatan berteknologi tinggi dan peralatan teknologi sipil yang buruk," kata Cheong.

Baca Juga: Korea Utara Luncurkan Rudal Balistik, Diduga untuk Tekan AS Cabut Sanksi

Uji coba penembakan rudal hipersonik di lokasi yang dirahasiakan di Korea Utara pada 5 Januari 2022. Media pemerintah Korea Utara hari Minggu, (6/3/2022) melaporkan negaranya melakukan transmisi data dan tes kunci lainnya yang diperlukan untuk mengembangkan satelit mata-mata. (Sumber: Straits Times/KCNA)

Korea Utara menempatkan satelit pengamatan Bumi pertama dan kedua ke orbit pada 2012 dan 2016, tetapi beberapa ahli asing mengatakan tidak ada yang mengirimkan citra apa pun kembali ke Korea Utara.

Peluncuran satelit itu masih diyakini berkontribusi pada program pengembangan rudal Korea Utara.

Pada 2017, Korea Utara melakukan tiga uji coba rudal balistik antarbenua yang menurut para analis menunjukkan kemampuan potensialnya untuk meluncurkan serangan nuklir di tanah Amerika.

Para ahli mengatakan Korea Utara kemungkinan akan melakukan peluncuran satelit mata-mata menjelang peringatan politik besar pada April, ulang tahun ke-110 pendiri negara Kim Il Sung, mendiang kakek Kim Jong Un.

Negosiasi antara Pyongyang dan Washington mandek selama tiga tahun karena perselisihan mengenai sanksi yang dipimpin Amerika Serikat terhadap Korea Utara.

Awal tahun ini, Korea Utara melakukan uji coba berbagai rudal canggih berkemampuan nuklir termasuk yang menurut para analis menempatkan wilayah Guam di Pasifik AS dalam jarak serang.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV/Associated Press


TERBARU