Korea Utara Mengakui Baru Uji Coba Satelit Mata-Mata, Barat Duga Peluncuran Roket Antarbenua
Kompas dunia | 6 Maret 2022, 19:43 WIBUntuk mengoperasikan satelit pengintai, Korea Utara harus meluncurkan roket jarak jauh agar satelit mengorbit.
Namun, PBB melarang Korea Utara melakukan peluncuran semacam itu karena menganggap hal tersebut hanyalah kedok belaka untuk menguji teknologi rudal jarak jauhnya.
Tidak jelas apakah Korea Utara sudah mengembangkan kamera yang cukup mumpuni untuk dipasang pada satelit mata-mata, karena foto satelit yang dirilis negara itu Senin lalu tidak menyertakan citra resolusi tinggi.
Setelah uji coba pada Sabtu, Korea Utara tidak segera mengungkapkan foto satelit baru, menunjukkan negara itu gagal memotret gambar dengan resolusi lebih tinggi daripada yang sebelumnya, kata analis Cheong Seong-Chang di Institut Sejong swasta di Korea Selatan.
"Meskipun mungkin berhasil dalam apa yang disebutnya 'peluncuran satelit pengintaian', Korea Utara kemungkinan masih membutuhkan waktu yang sangat lama untuk mendapatkan teknologi pengintaian yang bermakna secara militer karena sanksi internasional yang kuat yang membatasi impor peralatan berteknologi tinggi dan peralatan teknologi sipil yang buruk," kata Cheong.
Baca Juga: Korea Utara Luncurkan Rudal Balistik, Diduga untuk Tekan AS Cabut Sanksi
Korea Utara menempatkan satelit pengamatan Bumi pertama dan kedua ke orbit pada 2012 dan 2016, tetapi beberapa ahli asing mengatakan tidak ada yang mengirimkan citra apa pun kembali ke Korea Utara.
Peluncuran satelit itu masih diyakini berkontribusi pada program pengembangan rudal Korea Utara.
Pada 2017, Korea Utara melakukan tiga uji coba rudal balistik antarbenua yang menurut para analis menunjukkan kemampuan potensialnya untuk meluncurkan serangan nuklir di tanah Amerika.
Para ahli mengatakan Korea Utara kemungkinan akan melakukan peluncuran satelit mata-mata menjelang peringatan politik besar pada April, ulang tahun ke-110 pendiri negara Kim Il Sung, mendiang kakek Kim Jong Un.
Negosiasi antara Pyongyang dan Washington mandek selama tiga tahun karena perselisihan mengenai sanksi yang dipimpin Amerika Serikat terhadap Korea Utara.
Awal tahun ini, Korea Utara melakukan uji coba berbagai rudal canggih berkemampuan nuklir termasuk yang menurut para analis menempatkan wilayah Guam di Pasifik AS dalam jarak serang.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Fadhilah
Sumber : Kompas TV/Associated Press