Hendak Peringati Isra Mikraj, Warga Palestina Diserang Pasukan Israel dan Seorang Gadis Jadi Korban
Kompas dunia | 1 Maret 2022, 19:43 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Aksi kekerasan pasukan Israel terhadap warga Palestina kembali terjadi dan kali ini bertepatan dengan peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW.
Saat seluruh mata dunia tertuju ke konflik Rusia-Ukraina, Israel secara terang-terangan menyerang rombongan dari Tepi Barat, Palestina, yang hendak menuju Masjid Al-Aqsa, Senin (28/2/2022).
Melansir Middle East Eye, Selasa (1/3/2022), dalam serangan di dekat Gerbang Damaskus, Yerusalem Timur itu dua warga Palestina ditangkap aparat Israel.
Tindakan keji pasukan Israel tersebut pun berhasil direkam oleh jurnalis lokal yang bernama Baraah Abo Ramouz, yang kemudian membagikan videonya agar masyarakat luas tahu kejadian itu.
Baca Juga: Bentrok di Tepi Barat, Pasukan Israel Tembak Mati Warga Palestina
Dalam video tersebut, tampak pasukan Israel menyerang dan menendang anak di bawah umur dengan dalih membubarkan kerumunan warga Palestina yang hendak merayakan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW di Masjid Al-Aqsa.
Sementara, video lain yang diterbitkan oleh kantor berita Palestina, Wafa, menunjukkan bahwa pada momen itu pasukan Israel juga melakukan kekerasan terhadap seorang pria.
Bahkan, sebelum menangkap pria Palestina tersebut, mereka tak segan mendorongnya ke trotoar dan menempatkan lutut di lehernya.
Wafa menyebutkan, selain dua orang tadi, setidaknya ada 31 orang yang juga terluka akibat serangan pasukan Israel.
Pasukan Israel menggunakan gas air mata, granat kejut, dan peluru berlapis karet dalam upayanya membubarkan sekitar 90.000 warga Palestina yang tengah berkumpul di Kota Tua .
Baca Juga: Israel Angkat Hakim Agung Permanen Pertama yang Beragama Islam, Otoritas Kehakiman Tertinggi di Sana
Salah satu anggota gerakan Fatah di Yerusalem, Ahed al-Rishq, mengungkapkan bahwa serangan tersebut semakin menunjukkan arogansi Zionis Israel terhadap kegiatan masyarakat Palestina.
"Pendudukan (penjajah) Israel tidak menyukai perayaan (warga) Palestina, sehingga terpaksa menindas orang-orang di Gerbang Damaskus, hingga melukai dan menangkap beberapa dari mereka," ujar Ahed.
"Terlepas dari semua serangan ini, orang-orang Palestina di Yerusalem tetap bersikeras mengadakan perayaan nasional dan keagamaan. Yerusalem adalah milik kami, dan al-Aqsa adalah milik kami," imbuhnya.
Seperti yang diketahui bersama, Israel mulai menduduki Yerusalem Timur sejak 1967 dan menjadikan wilayah tersebut sebagai ibu kota negaranya.
Pencaplokan wilayah Palestina secara ilegal oleh Isarel itu terus berlangsung dari 1946 hingga sekarang.
Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Middle East Eye/Wafa