> >

Hampir 1.400 Orang Ditangkap dalam Protes Anti-perang di Rusia

Krisis rusia ukraina | 25 Februari 2022, 08:56 WIB
Polisi menahan seorang demonstran di St. Petersburg, Rusia, Kamis, 24 Februari 2022. Ratusan orang berkumpul di Moskow dan St.Petersburg pada hari Kamis, memprotes serangan Rusia di Ukraina. Protes serupa terjadi di kota-kota Rusia lainnya dan diperkirakan hampir 1.400 orang ditangkap di seluruh Rusia. (Sumber: Foto AP/Dmitri Lovetsky)

MOSKOW, KOMPAS.TV - Polisi Rusia menangkap hampir 1.400 pengunjuk rasa dalam demonstrasi menentang invasi ke Ukraina.

Warga yang ditangkap tersebar di kota-kota di seluruh Rusia, setelah Presiden Rusia Vladimir Putin melancarkan invasi ke Ukraina. 

“Lebih dari 1.391 orang telah ditahan di 51 kota,” kata keterangan dari OVD-Info pada Kamis (24/2/2022). 

Lebih dari 700 orang ditangkap di Moskow dan sekitar 340 orang ditangkap di kota terbesar kedua di Rusia, yaitu Saint Petersburg. 

Invasi Rusia ke Ukraina terjadi dalam tindakan keras yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap oposisi Rusia.

Sebagian besar pemimpin protes dibunuh, dipenjara atau dipaksa keluar dari negara itu.

Baca Juga: Dampak Serangan Rusia ke Ukraina, Eropa Dipaksa Bersiap Hadapi Gelombang Pengungsi

Salah satu pemimpin oposisi yang dipenjara adalah Alexey Navalny. Dia kerap memobilisasi protes terbesar Rusia terhadap Putin.

Kini Navalny menjalani hukuman selama dua setengah tahun di sebuah koloni di luar Moskow.

Sejumlah aktivis Rusia menyerukan media sosial agar orang-orang turun ke jalan setelah Putin melancarkan serangan di Ukraina pada dini hari Kamis.

Satu petisi, yang dimulai oleh seorang advokat hak asasi manusia terkemuka, Lev Ponomavyov, mengumpulkan lebih dari 150.000 tanda tangan hanya dalam beberapa jam. Pada Kamis malam, petisi tersebut berhasil mengumpulkan 289.000 tanda tangan.

Lebih dari 250 jurnalis mencantumkan nama mereka di surat terbuka yang mengecam agresi tersebut. Satu surat lagi ditandatangani oleh sekitar 250 ilmuwan, sementara oleh 194 anggota dewan kota di Moskow dan kota-kota lain menandatangani surat yang ketiga.

Di Moskow, pengunjuk rasa terlihat berkumpul di sekitar Lapangan Pushkin meneriakkan "Tidak untuk perang!"

“Saya shock karena kerabat dan orang yang saya cintai tinggal di Ukraina,” kata Anastasia Nestulya, 23, di Moskow, seperti dikutip dari Al Jazeera.

“Apa yang bisa saya katakan kepada mereka melalui telepon? Apakah Anda bisa bertahan di sana?”

Baca Juga: Presiden Ukraina: 137 Warga Ukraina Tewas Dalam Invasi Rusia

Dia mengatakan banyak warga Rusia yang takut untuk melakukan protes.

Di Saint Petersburg, juga banyak warga yang menentang keputusan pemerintahan Putin untuk menyerang Ukraina.

“Saya merasa pihak berwenang sudah gila,” kata Svetlana Volkova, 27. Dia juga mengatakan hanya sedikit orang yang mau memprotes di Rusia.

“Orang-orang telah tertipu oleh propaganda,” tambahnya.

Dalam beberapa tahun terakhir Rusia telah memperketat undang-undang protes, dan demonstrasi sering berakhir dengan penangkapan massal.

Sebelumnya, Navalny menyatakan bahwa dia menentang invasi ke Ukraina.

"Saya menentang perang ini," kata Navalny dalam sebuah video yang diterbitkan oleh saluran televisi independen Dozhd.

“Perang antara Rusia dan Ukraina ini dilakukan untuk menutupi pencurian dari warga Rusia dan mengalihkan perhatian mereka dari masalah yang ada di dalam negeri,” kata pria berusia 45 tahun itu.

Baca Juga: Siap-Siap! Rusia Serang Ukraina, Harga Minyak Dunia Mendidih

Sebelumnya Kamis, pihak berwenang Rusia memperingatkan simpatisan anti-perang agar tidak berkumpul untuk protes.

Komite Investigasi, sebuah badan pemerintah yang menyelidiki kejahatan-kejahatan besar, memperingatkan orang-orang Rusia tentang konsekuensi hukum karena bergabung dengan protes-protes tanpa sanksi terkait dengan “situasi politik asing yang tegang”.

“Seseorang harus menyadari konsekuensi hukum negatif dari tindakan ini dalam bentuk penuntutan hingga pertanggungjawaban pidana,” kata komite tersebut.

Penulis : Tussie Ayu Editor : Gading-Persada

Sumber : Al Jazeera, AP


TERBARU