> >

Hampir 1.400 Orang Ditangkap dalam Protes Anti-perang di Rusia

Krisis rusia ukraina | 25 Februari 2022, 08:56 WIB
Polisi menahan seorang demonstran di St. Petersburg, Rusia, Kamis, 24 Februari 2022. Ratusan orang berkumpul di Moskow dan St.Petersburg pada hari Kamis, memprotes serangan Rusia di Ukraina. Protes serupa terjadi di kota-kota Rusia lainnya dan diperkirakan hampir 1.400 orang ditangkap di seluruh Rusia. (Sumber: Foto AP/Dmitri Lovetsky)

“Saya shock karena kerabat dan orang yang saya cintai tinggal di Ukraina,” kata Anastasia Nestulya, 23, di Moskow, seperti dikutip dari Al Jazeera.

“Apa yang bisa saya katakan kepada mereka melalui telepon? Apakah Anda bisa bertahan di sana?”

Baca Juga: Presiden Ukraina: 137 Warga Ukraina Tewas Dalam Invasi Rusia

Dia mengatakan banyak warga Rusia yang takut untuk melakukan protes.

Di Saint Petersburg, juga banyak warga yang menentang keputusan pemerintahan Putin untuk menyerang Ukraina.

“Saya merasa pihak berwenang sudah gila,” kata Svetlana Volkova, 27. Dia juga mengatakan hanya sedikit orang yang mau memprotes di Rusia.

“Orang-orang telah tertipu oleh propaganda,” tambahnya.

Dalam beberapa tahun terakhir Rusia telah memperketat undang-undang protes, dan demonstrasi sering berakhir dengan penangkapan massal.

Sebelumnya, Navalny menyatakan bahwa dia menentang invasi ke Ukraina.

"Saya menentang perang ini," kata Navalny dalam sebuah video yang diterbitkan oleh saluran televisi independen Dozhd.

“Perang antara Rusia dan Ukraina ini dilakukan untuk menutupi pencurian dari warga Rusia dan mengalihkan perhatian mereka dari masalah yang ada di dalam negeri,” kata pria berusia 45 tahun itu.

Baca Juga: Siap-Siap! Rusia Serang Ukraina, Harga Minyak Dunia Mendidih

Sebelumnya Kamis, pihak berwenang Rusia memperingatkan simpatisan anti-perang agar tidak berkumpul untuk protes.

Komite Investigasi, sebuah badan pemerintah yang menyelidiki kejahatan-kejahatan besar, memperingatkan orang-orang Rusia tentang konsekuensi hukum karena bergabung dengan protes-protes tanpa sanksi terkait dengan “situasi politik asing yang tegang”.

Penulis : Tussie Ayu Editor : Gading-Persada

Sumber : Al Jazeera, AP


TERBARU