> >

Foto-Foto dari Perbatasan Timur Ukraina di Tengah Eskalasi dan Ancaman Perang

Kompas dunia | 22 Februari 2022, 04:45 WIB
Gambar Presiden Rusia Vladimir Putin dijadikan sasaran tembak oleh tentara Ukraina di Provinsi Luhansk, dekat perbatasan dengan wilayah separatis, 1 Februari 2022. (Sumber: Vadim Ghirda/Associated Press)

KYIV, KOMPAS.TV - Situasi di perbatasan timur Ukraina semakin memanas usai serangan artileri dimulai pada akhir pekan lalu. Serangan artileri mengenai desa-desa di sekitar garis depan yang memisahkan pasukan Ukraina dan kelompok separatis pro-Rusia.

Eskalasi tersebut membuat berbagai pihak mengkhawatirkan konflik terbuka akan meletus di Ukraina. Amerika Serikat (AS) dan pejabat Ukraina meyakini bahwa serangan separatis adalah awal dari serbuan Rusia.

Ketegangan meliputi warga sipil dan tentara yang berjaga di perbatasan. Warga di dekat wilayah separatis Donetsk dan Luhansk takut artileri akan mengenai tempat tinggal mereka.

Sebagian warga pun pilih mengungsi dari perbatasan. Di Krymske, desa di Provinsi Luhansk, misalnya, sebagian warga sudah mengungsi sejak konflik terbuka meletus pada 2014.

Banyak rumah di Krymske hancur akibat perang. Kini, warga Krymske yang bertahan menyambung hidup dengan mengandalkan bantuan.

Tentara Ukraina berdiri di samping rumah yang hancur akibat perang di Desa Krymske, front antara tentara Ukraina dan pasukan separatis di Luhansk, Sabtu (19/2/2022). (Sumber: Vadim Ghirda/Associated Press)

Pasukan Ukraina sendiri memasuki Desa Krymske untuk berjaga-jaga. Eskalasi yang dipicu tembakan artileri dari wilayah separatis membuat tentara ikut tegang.

Serangan artileri sejauh ini telah menewaskan dua tentara Ukraina. Pada Sabtu (19/2/2022) lalu, dua tentara tewas dan empat lainnya terluka akibat serangan.

Pada Jumat (18/2), menurut laporan Al Jazeera, pasukan Ukraina di front dekat Mariupol, Provinsi Donetsk menyebut mereka dihujani artileri sepanjang malam. Pasukan itu membagikan rekaman audio teror artileri bertubi-tubi.

Seorang tentara Ukraina mendengarkan tembakan artileri dari parit yang dibuat di front antara tentara Ukraina dan pasukan separatis dekat Kota Zolote, Luhansk, Sabtu (19/2/2022). (Sumber: Evgeniy Maloletka/Associated Press)

Waktu tanpa artileri pun menjadi momen berharga bagi pasukan di perbatasan. Saat suasana damai, para tentara melepas penat dengan menari atau sekadar menepi dan merokok.

Tentara Batalion ke-34 Ukraina menyanyi dan menari bersama Larisa Borisenko yang menghibur mereka di front, tepatnya di Desa Krymske, Provinsi Luhansk, Sabtu (19/2/2022). (Sumber: Vadim Ghirda/Associated Press)
Seorang tentara Ukraina duduk, merokok, sambil melihat refleksi dirinya dalam cermin di front antara pasukan Ukraina dan separatis pro-Rusia dekat Kota Zolote, Provinsi Luhansk, Sabtu (19/2/2022). (Sumber: Evgeniy Maloletka/Associated Press)

Ukraina menempatkan ribuan tentara ke kawasan Donbass. Pada Desember 2021 lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin bahkan menuduh Kyiv menerjunkan “setengah angkatan bersenjata” ke kawasan itu.

Sejak konflik dengan separatis Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk meletus, Ukraina telah kehilangan hampir 5.000 tentara di front timur.

Sebuah salib didirikan untuk menandai lokasi terbunuhnya seorang tentara Ukraina pada 2018 di front dekat Kota Popasna, Provinsi Luhansk. Foto diambil pada 14 Februari 2022. (Sumber: Vadim Ghirda/Associated Press)

Ukraina sendiri mengintensifkan latihan militer untuk menghadapi ancaman serbuan Rusia. Sebagai tanggapan atas latihan besar-besaran Rusia di Belarusia, Ukraina menggelar latihan militer 10 hari hingga 20 Februari 2022.

Meskipun tidak mengumumkan berapa jumlah pasukan yang terlibat, Ukraina menyinggung latihan akan melibatkan unit drone dan persenjataan antikendaraan lapis baja.

Seorang tentara Ukraina menembakkan senjata anti-tank NLAW dalam latihan militer di Provinsi Donetsk, 15 Februari 2022. (Sumber: Vadim Ghirda/Associated Press)
Situasi garis pemisah antara tentara Ukraina dan separatis pro-Rusia di dekat Kota Zolote, Provinsi Luhansk, melalui teropong senapan seorang tentara. Foto diambil pada 19 Februari 2022. (Sumber: Evgeniy Maloletka/Associated Press)

Selain itu, militer atau kelompok paramiliter juga melatih warga sipil di sejumlah daerah, termasuk kota-kota di perbatasan Donetsk dan Luhansk.

Seorang wanita memegang senapan dalam latihan tempur dasar bagi warga sipil yang digelar Pasukan Khusus Azov dari Garda Nasional Ukraina di Kota Mariupol, Provinsi Donetsk, 13 Februari 2022. (Sumber: Vadim Ghirda/Associated Press)

Di lain pihak, separtis pro-Rusia menuduh tentara Ukraina sedang mobilisasi untuk menyerang mereka. Separatis juga menuduh tentara Ukraina membombardir mereka.

Pada Jumat (18/2), separatis Luhansk dan Donetsk mengevakuasi warga sipil ke Rusia. Sehari kemudian, pemimpin separatis mengumumkan mobilisasi umum untuk mengantisipasi konfrontasi dengan tentara Ukraina.

Pada Senin (21/2), pemimpin separatis di Luhansk dan Donetsk meminta Vladimir Putin mengakui kemerdekaan mereka. Putin sendiri mengaku akan memutuskan perihal pengakuan kemerdekaan itu pada Senin (21/2) malam waktu Moskow.

Apabila Putin mengakui kemerdekaan wilayah separatis, hal ini berpotensi memicu eskalasi lebih jauh dengan Barat maupun Ukraina.

Warga diangkut bus untuk dievakuasi dari wilayah separatis pro-Rusia menuju Federasi Rusia pada Jumat (18/2/2022). (Sumber: Alexei Alexandrov/Associated Press)


 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Associated Press


TERBARU