Putin Pertimbangkan Akui Wilayah Separatis Donetsk dan Luhansk di Ukraina sebagai Negara Merdeka
Kompas dunia | 22 Februari 2022, 05:15 WIBPihak berwenang Ukraina menyangkal telah melakukan serangan, dan menuduh Rusia melakukan provokasi.
Kremlin awalnya mengisyaratkan keengganannya untuk mengakui wilayah tersebut sebagai wilayah merdeka, dengan alasan hal itu akan secara efektif menghancurkan kesepakatan damai 2015.
Pasalnya, Ukraina timur merupakan kudeta diplomatik besar-besaran yang dilakukan Moskow. Perjanjian damai 2015 mengharuskan Ukraina menawarkan pemerintahan sendiri dengan kedaulatan luas bagi wilayah yang ingin memisahkan diri.
Namun dalam pertemuan keamanan pada Senin, Putin dan pejabat lainnya berpendapat pihak berwenang Ukraina tidak menunjukkan keinginan untuk mengimplementasikan kesepakatan itu.
Dengan prospek perang yang membayangi, Presiden Prancis Emmanuel Macron bergegas untuk menengahi pertemuan antara Biden dan Putin.
Rusia mengatakan tuntutan mereka sederhana, hanya ingin jaminan Barat bahwa NATO tidak akan mengizinkan Ukraina dan negara-negara bekas Soviet lainnya untuk bergabung sebagai anggota.
Rusia juga hanya menuntut NATO menghentikan penyebaran senjata di Ukraina dan menarik mundur pasukannya dari Eropa Timur.
Tuntutan Rusia tersebut ditolak mentah-mentah oleh Barat.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV/Associated Press