> >

Presiden Ukraina Minta Bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin untuk Cari Solusi Krisis

Kompas dunia | 20 Februari 2022, 15:38 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Sabtu (19/2/2022), meminta bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mencari jalan keluar dari krisis yang dihadapi Ukraina. (Sumber: AP Photo/Matt Dunham)

Baca Juga: Perbatasan Ukraina Memanas, Zelensky: Tak Ada Kepanikan dan Tak akan Respons Provokasi

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko menonton latihan militer melalui konferensi video di Moskow, Rusia, Sabtu, 19 Februari 2022. Militer Rusia pada hari Jumat mengumumkan latihan besar-besaran pasukan nuklir strategisnya dengan Putin secara pribadi akan mengawasi latihan pada Sabtu, yang akan melibatkan beberapa latihan peluncuran rudal balistik antarbenua dan rudal jelajah. (Sumber: Alexei Nikolsky, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)

Amerika Serikat dan banyak negara Eropa selama berbulan-bulan menuduh Rusia sedang menyiapkan dalih untuk menyerang dan saat ini menempatkan lebih dari 150.000 pasukan dan alutsista mengepung perbatasan Ukraina, mulai wilayah perbatasan Rusia hingga Belarus.

“Mereka mulai mengambil posisi dan sekarang siap untuk menyerang,” kata Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin pada Sabtu saat berkunjung ke Lithuania.

Harris membuka pertemuannya dengan Zelensky dengan mengatakan dunia berada pada "momen yang menentukan dalam sejarah."

Sebelumnya pada Sabtu, Denis Pushilin, kepala pemerintah separatis pro-Rusia di wilayah Donetsk Ukraina, mengumumkan mobilisasi umum dan mengatakan wilayahnya menghadapi "ancaman agresi yang bersifat segera" dari pasukan Ukraina.

Para pejabat Ukraina dengan keras membantah punya rencana untuk merebut paksa daerah-daerah yang dikuasai pemberontak.

"Saya mengimbau semua pria di republik ini yang dapat memegang senjata untuk membela keluarga, anak-anak, istri, ibu mereka," kata Pushilin.

"Bersama-sama kita akan mencapai kemenangan yang didambakan yang kita semua butuhkan."

Pernyataan serupa diikuti oleh rekannya di wilayah Luhansk. Pada Jumat, pemberontak mulai mengevakuasi warga sipil ke Rusia dengan pengumuman yang tampaknya menjadi bagian dari upaya mereka dan Moskow untuk menggambarkan Ukraina sebagai agresor.

Baca Juga: Donetsk dan Luhansk yang pro Rusia di Ukraina Timur Mobilisasi Umum, Situasi Makin Genting

Seorang prajurit Ukraina berjalan di dekat sebuah bangunan yang terkena mortir kaliber besar di desa garis depan Krymske, wilayah Luhansk, di Ukraina timur, Sabtu, 19 Februari 2022. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Sabtu meminta bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mencari penyelesaian atas krisis tersebut. (Sumber: AP Photo/Vadim Ghirda)

Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mengatakan perintah evakuasi bisa menjadi taktik untuk memicu serangan yang lebih luas.

"Untuk mengatakannya dengan sangat jelas, Ukraina tidak memberikan alasan untuk evakuasi yang diperintahkan kemarin," katanya.

“Itu fakta di lapangan. Kita tidak boleh membiarkan alasan perang dibangun berdasarkan omong kosong.”

Presiden AS Joe Biden, Jumat malam mengatakan, berdasarkan intelijen Amerika terbaru, dia sekarang "yakin" Putin sudah memutuskan untuk menyerang Ukraina dan menyerang ibu kota Kiev.

“Sampai saat ini, saya yakin dia membuat keputusan,” kata Biden.

"Kami punya alasan untuk percaya itu." Dia menegaskan serangan itu bisa terjadi dalam “beberapa hari mendatang.”

Sementara itu, Rusia melakukan latihan nuklir besar-besaran pada Sabtu. Kremlin mengatakan Putin memantau latihan kesiapan nuklir strategis Rusia itu bersama Presiden Belarusia Alexander Lukashenko dari ruang situasi Kementerian Pertahanan Rusia.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV/Associated Press


TERBARU