> >

Teridentifikasi saat Pandemi, Spesies Baru Cacing Martil Ini Dinamai Covid

Kompas dunia | 18 Februari 2022, 23:50 WIB
Cacing martil Humbertium covidum yang ditemukan peneliti di Prancis dan Italia, baru diidentifikasi melalui paper yang dirilis pada Februari 2022. (Sumber: Pierre Gros via Wikimedia)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Spesies cacing martil baru ditemukan ilmuwan belakangan ini di Prancis dan Italia. Para peneliti lalu menamakannya Humbertium covidum, sebagai “penghormatan terhadap banyak sekali korban” pandemi Covid-19.

Setelah menemukan spesimen baru di Prancis dan Italia, studi anatomi oleh Jean-Lou Justine dan kawan-kawan mengidentifikasi bahwa spesies tersebut berbeda dari cacing martil yang telah diketahui.

Identifikasi H. covidum pun dipandang penting bagi penelitian lebih lanjut mengenai evolusi cacing martil.

Cacing martil H. covidum spesies predator yang berukuran sekitar 3 sentimeter. Spesies ini terlihat seperti miniatur king cobra.

Peneliti menemukan cacing itu di areal kebun di barat daya Prancis dan Veneto, Italia. Peneliti menemukan mereka sedang memburu siput.

“Karena pandemi, selama karantina kebanyakan dari kita berada di rumah. Laboratorium tutup. Tidak ada ekspedisi lapangan yang mungkin,” kata Jean-Lou Justin, profesor dari Museum Ilmu Pengetahuan Alam Paris dikutip Live Science.

“Saya meyakinkan kolega saya untuk mengumpulkan informasi yang kami punya tentang cacing pipih ini, melakukan analisis komputer, dan akhirnya menulis paper yang sangat panjang ini,” imbuhnya.

Baca Juga: Peneliti Simpulkan Lebih dari 9.000 Spesies Pohon di Dunia Belum Teridentifikasi

Jean-Lou Justin dan kolega menulis paper sepanjang 55 halaman tentang H. covidum. Artikel ini diterbitkan dalam jurnal Peerj pada 1 Februari 2022.

Peneliti menduga spesimen cacing martil yang mereka temukan terbawa manusia ke Eropa.

Cacing martil sendiri umumnya ditemukan di wilayah-wilayah hangat di Asia. Mereka sering berpindah secara tak sengaja karena terbawa manusia, umumnya melalui perdagangan tanaman.

Selain itu, cacing martil bisa bereproduksi tanpa hubungan seksual. Kemampuan berkembang biak tanpa pasangan membuat cacing ini berpotensi menjadi spesies invasif.

H. covidum sendiri bukanlah spesies pertama yang dinamai berdasarkan pandemi Covid-19. Sebelumnya, telah ada belasan spesies yang dinamai terkait situasi pandemi, antara lain spesies kumbang Achilia covidia, spesies tawon Allorhogas quarentenus (karantina), dan spesies jangkrik Nisitrus rindu, dinamai rindu sebagai penghormatan terhadap petugas garis depan yang terpaksa jauh dari rumah dalam masa awal pandemi Covid-19.

Baca Juga: Ilmuwan Temukan 14 Spesies Celurut Baru di Sulawesi


 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Live Science


TERBARU