Pemimpin Dunia Ungkap Kekhawatiran, Rusia Diyakini Bakal Buat Alasan untuk Serang Ukraina
Kompas dunia | 18 Februari 2022, 09:19 WIBKIEV, KOMPAS.TV - Sejumlah pemimpin dunia mengungkapkan kekhawatirannya atas tindakan Rusia yang diyakini ingin menyerang Ukraina.
Mereka merasa bahwa Rusia akan membuat alasan untuk membenarkan serangan ke Ukraina.
Ketegangan di perbatasan Ukraina semakin meninggi hingga saat ini.
Ada klaim dari kedua belah pihak bahwa penembakan di wilayah Donbas Timur telah meningkat.
Baca Juga: Dubes Rusia untuk Indonesia Menyebut Rusia dan Ukraina Bersaudara, Perdamaian Sangat Berharga
Separatis Rusia menggambarkan hal tersebut sebagai provokasi berskala besar.
Mereka menuduh pasukan Pemerintah Ukraina telah melepas tembakan ke wilayah mereka, empat kali selama 24 jam terakhir.
Sementara itu, Ukraina menegaskan pasukannya tak menembak balik meski mereka menjadi sasaran serangan.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pun menegaskan bahwa adanya upaya Rusia membuat alasan agar bisa meluncurkan serangan.
“Kami merasa khawatir Rusia masih berupaya untuk membuat dalih hingga bisa melakukan serangan bersenjata ke Ukraina. Masih belum ada kejelasan, tidak ada kepastian tentang niat Rusia,” katanya dikutip dari Sky News.
Sementara itu, Presiden AS, Joe Biden mengungkapkan Washington percaya bahwa Rusia meluncurkan operasi bendera palsu sehingga mendapat alasan untuk melakukan serangan.
Ia menegaskan ada indikasi bahwa Rusia telah bersiap untuk masuk ke Ukraina dan melakukan serangan.
Biden pun meyakini bahwa serangan akan dilakukan pada beberapa hari ke depan.
Sedangkan Menteri Luar Negeri Inggris, Liz Truss menegaskan serangan di wilayah Donbass Timur, merupakan aksi terang-terangan Rusia untuk membuat dalih melakukan invasi.
“Hal itu langsung dari buku pedoman Kremlin,” katanya.
Baca Juga: Biden: Ancaman Rusia untuk Menyerang Ukraina Masih Sangat Tinggi
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pun menggambarkan dugaan serangan terhadap taman kanak-kanak di sisi Ukraina sebagai dalih palsu untuk agresi Rusia.
Serangan tersebut terjadi di Desa Stanitsya Luhanska, dan menyebabkan dua warga sipil terluka.
“Seperti yang saya yakin Anda semua sudah ketahui, sebuah taman kanak-kanak telah diserang, yang seperti yang kita tahu itu adalah operasi bendera palsu yang dirancang untuk mendiskreditkan Ukraina, dirancang untuk membuat dalih, provokasi palsu untuk tindakan Rusia,” kata Johnson.
“Kami khawatir hal seperti itu akan lebih sering kita lihat dalam beberapa hari ke depan,” ucapnya.
Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Sky News