Pejabat AS: Rusia Tambah 7.000 Tentara Lagi di Dekat Perbatasan Ukraina
Kompas dunia | 17 Februari 2022, 08:43 WIBPresiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy juga menolak klaim penarikan pasukan Rusia.
"Apa ini? Rotasi, penarikan, kembali lagi. Terlalu dini untuk bersuka cita," ujarnya seperti dikutip dari The Associated Press.
Rusia telah berulang kali mengeluh bahwa AS dan NATO belum menanggapi secara tertulis masalah keamanan negara mereka.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan pada hari Rabu bahwa Rusia sedang dalam tahap akhir mempersiapkan tanggapan resminya terhadap Barat.
“Setelah itu, jadwal langkah selanjutnya akan dikembangkan,” katanya di televisi pemerintah.
Baca Juga: Amerika Serikat Belum Lihat Bukti Rusia Sudah Tarik Mundur Pasukan dari Perbatasan Ukraina
Tampaknya Rusia menginsyaratkan akan melakukan permainan jangka panjang dan sementara waktu menjaga tekanan.
Rusia ingin Barat menjauhkan Ukraina dan negara-negara bekas Soviet lainnya dari NATO.
Selain itu, mereka menginginkan penyebaran senjata di dekat perbatasan Rusia dihentikan dan NATO menarik mundur pasukan dari Eropa Timur.
AS dan sekutunya secara bulat menolak tuntutan itu, tetapi mereka menawarkan untuk terlibat dalam pembicaraan dengan Rusia tentang cara-cara untuk meningkatkan keamanan di Eropa.
Berbicara setelah bertemu dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz pada hari Selasa, Putin menepis jaminan bahwa ekspansi NATO ke arah timur tidak ada dalam agenda NATO.
“Mereka memberi tahu kami bahwa itu tidak akan terjadi besok,” kata Putin.
“Nah, kapan itu akan terjadi? Lusa? Kami ingin menyelesaikan masalah ini sebagai bagian dari proses negosiasi melalui cara damai.”
Untuk saat ini, Rusia sedang melenturkan ototnya. Jet tempur Rusia menerbangkan misi pelatihan pada Rabu di atas Belarusia.
Selain itu, pasukan terjun payung mengadakan latihan menembak di lapangan tembak di sana sebagai bagian dari latihan perang besar-besaran.
Latihan perang ini dikhawatirkan Barat dapat digunakan sebagai kedok untuk invasi ke Ukraina.
Penulis : Tussie Ayu Editor : Fadhilah
Sumber : Associated Press, ABC News