Duduk Berjauhan dengan Putin, Macron Ternyata Tolak Tes PCR di Rusia, Khawatir Data DNA Dicuri
Kompas dunia | 11 Februari 2022, 20:14 WIBPARIS, KOMPAS.TV - Presiden Prancis Emmanuel Macron menolak permintaan Kremlin agar mengikuti tes Covid-19 di Rusia, karena Paspampres Macron tidak ingin Rusia mendapatkan DNA Macron. Ini dituturkan dua sumber dalam rombongan kepresidenan Prancis, seperti dilansir Straits Times, Jumat (11/2/2022).
Akibatnya, Emmanuel Macron tidak dapat berdekatan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin minggu ini saat digelar pertemuan bilateral empat mata yang panjang di Moskow tentang krisis Ukraina.
Pengamat dikejutkan oleh gambar dua pemimpin yang duduk di ujung meja sepanjang 4 meter pada Senin (7/2/2022) selama pembicaraan mereka. Beberapa diplomat dan pengamat bahkan mengira Putin mungkin ingin mengirim pesan diplomatik.
Tetapi dua sumber, yang memahami protokol kesehatan presiden Prancis mengatakan, Macron diberi pilihan oleh Rusia. Pilihan itu adalah menerima tes PCR yang dilakukan oleh otoritas Rusia dan diizinkan untuk mendekati Putin, atau menolak tes namun harus mematuhi aturan pembatasan jarak sosial yang lebih ketat.
"Kami tahu betul, itu (penolakan tes PCR) berarti tidak ada jabat tangan dan (harus bertemu di) meja panjang itu. Tetapi kami tidak bisa menerima bila mereka mendapatkan DNA presiden," ungkap salah satu sumber, merujuk pada potensi masalah keamanan jika pemimpin Prancis itu diuji oleh dokter Rusia.
Kremlin memastikan pada Jumat (11/2/2022), Presiden Prancis Emmanuel Macron dijauhkan dari Presiden Putin karena alasan pembatasan jarak sosial.
Baca Juga: Putin Bersedia Kompromi dengan Barat Usai Berdiskusi dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan memahami posisi Prancis. Namun, mereka dipandu oleh kebutuhan dan prosedur tetap untuk melindungi Putin pada pertemuan itu, sehingga akhirnya tercapai kompromi ini: para pemimpin duduk di ujung meja sepanjang 4 meter.
Peskov menegaskan, hal itu sama sekali bukan tentang politik dan tidak memengaruhi pembicaraan. Sumber kedua dalam rombongan Macron memastikan, Presiden Prancis itu menolak untuk mengikuti tes PCR Rusia.
Sumber tersebut mengatakan, Macron malah mengambil tes PCR di Prancis sebelum keberangkatan. Ia juga menjalani tes antigen sekali yang dilakukan oleh dokternya sendiri di Rusia.
"Rusia memberi tahu kami, Putin perlu dijaga dalam gelembung kesehatan yang ketat," kata sumber kedua.
Pada Kamis, tiga hari setelah Macron dan Putin mengadakan pertemuan dengan jarak sosial yang ketat, pemimpin Rusia itu menerima Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev. Kedua pria itu berjabat tangan, dan duduk berdekatan, hanya dipisahkan oleh meja kopi kecil.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Straits Times