Upaya Redakan Krisis Ukraina, Menlu Inggris Bertolak ke Moskow
Kompas dunia | 10 Februari 2022, 12:26 WIBMOSKOW, KOMPAS.TV – Menteri Luar Negeri Inggris bertolak ke Moskow pada Rabu (9/2/2022) untuk berusaha meredakan ketegangan yang terjadi antara Rusia dan Ukraina. Ia memperingatkan bahwa invasi akan membawa konsekuensi besar bagi semua pihak yang terlibat.
“Rusia punya pilihan di sini. Kami sangat mendorong mereka untuk terlibat, mengurangi eskalasi, dan memilih jalur diplomasi,” kata Menteri Luar Negeri Liz Truss sebelum bertolak ke Inggris pada Rabu waktu setempat.
Rusia telah mengumpulkan lebih dari 100.000 tentara di dekat perbatasan Ukraina dan telah meluncurkan manuver militer di wilayah tersebut. Namun mereka mengatakan tidak memiliki rencana untuk menyerang tetangganya.
Baca Juga: Jika Rusia Serang Ukraina, PM Inggris: Sanksi Inggris Sudah Menunggu
Rusia menginginkan jaminan dari Barat bahwa NATO tidak akan mengizinkan Ukraina dan negara-negara bekas Soviet lainnya sebagai anggota mereka. Selain itu Rusia menginginkan NATO menghentikan penyebaran senjata di sana, dan meminta mereka menarik kembali pasukannya dari Eropa Timur. AS dan NATO dengan tegas menolak tuntutan ini.
Negara-negara Barat mengatakan mereka akan menjatuhkan sanksi terberat mereka pada bisnis dan individu Rusia jika Moskow menginvasi Ukraina.
“Rusia seharusnya tidak meragukan kekuatan tanggapan kami,” kata Truss, yang akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov selama kunjungan dua hari itu.
Truss akan mendesak Moskow untuk mematuhi perjanjian internasionalnya yang berkomitmen untuk menghormati kemerdekaan dan kedaulatan Ukraina.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova sekali lagi menolak peringatan dari Washington dan sekutunya tentang kemungkinan invasi Rusia. Ia menyebut tuduhan itu tidak masuk akal.
Baca Juga: Macron: Putin Katakan Pada Saya Bahwa Rusia Tidak akan Meningkatkan Krisis di Ukraina
"Kami tidak memiliki rencana agresif, tetapi saya merasa AS melakukannya," katanya seperti dikutip dari The Associated Press.
Sementara itu, warga Ukraina berunjuk rasa di luar Kedutaan Besar AS di Kiev, untuk mendesak Washington untuk menggunakan pengaruh internasionalnya untuk mencegah serangan Rusia.
Para pemimpin Barat dalam beberapa pekan terakhir telah terlibat dalam beberapa putaran diplomasi berisiko tinggi dengan harapan mengurangi eskalasi.
Baca Juga: Soal Invasi Rusia ke Ukraina, Gedung Putih Bantah Tudingan Sebarkan Ketakutan Tak Beralasan
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengadakan pembicaraan selama lima jam pada hari Senin dengan Presiden Vladimir Putin di Moskow, sebelum bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Kyiv pada hari berikutnya.
Macron mengatakan Putin mengatakan kepadanya bahwa dia tidak akan memulai eskalasi, tetapi juga mengakui bahwa perlu waktu untuk menemukan solusi diplomatik untuk krisis terbesar antara Rusia dan Barat sejak era Perang Dingin.
Penulis : Tussie Ayu Editor : Purwanto
Sumber : Associated Press