Soal Invasi Rusia ke Ukraina, Gedung Putih Bantah Tudingan Sebarkan Ketakutan Tak Beralasan
Kompas dunia | 8 Februari 2022, 15:18 WIB"Intelijen Amerika Serikat, seperti kita tahu, mereka tidak hanya tak sempurna, tetapi mereka juga sering disesuaikan untuk sarana politik."
Dia mengutip contoh-contoh seperti dugaan senjata pemusnah massal yang digunakan untuk membenarkan serangan tahun 2003 di Irak yang tidak pernah ditemukan, dan baru-baru ini, kegagalan CIA untuk memprediksi keruntuhan cepat pemerintah Afghanistan setelah penarikan Amerika Serikat.
Saling tukar argumentasi pada konferensi pers harian Departemen Luar Negeri Kamis lalu menggambarkan kegelisahan tertentu di pihak pemerintah Amerika Serikat.
Washington baru saja mengeklaim punya bukti bahwa Moskow berencana untuk memfilmkan serangan palsu Ukraina terhadap Rusia, menciptakan dalih bagi Rusia untuk menyerang Ukraina.
Ditekan pada bukti plot seperti itu, juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price mengelak, hanya mengatakan informasi tersebut berasal dari intelijen AS dan keputusan untuk mempublikasikannya adalah tanda kesahihan.
"Jika Anda meragukan kredibilitas pemerintah Amerika Serikat, Inggris, serta pemerintah lain, dan ingin mencari pelipur lara atas informasi yang dikeluarkan Rusia...," kata Price dengan nada tegang.
Kurangnya rincian informasi dapat dimengerti oleh Khrushcheva. "Ini adalah intelijen, jadi, tentu saja, tidak ada bukti intelijen yang harus dibagikan," katanya.
Baca Juga: Putin Bersedia Kompromi dengan Barat Usai Berdiskusi dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron
"Sangat mungkin, tentu saja, Rusia sedang mempersiapkan operasi palsu atau semacam kampanye propaganda, kampanye disinformasi," tambahnya.
"Saat kamu sering meneriakkan tanda bahaya tanpa fakta yang sahih (cry wolf)... itu bukan berarti serigala (bahaya) tidak akan datang, tapi kamu harus berhati-hati pada berapa lama dan seberapa kuat kamu menangis (atau meneriakkan kekhawatiran)."
Terperangkap dalam kebingungan, Washington mencoba menjelaskan dirinya sendiri, tanpa mengungkapkan lebih banyak.
"Penangkal terbaik untuk disinformasi adalah informasi, dan itulah yang kami coba berikan dengan kemampuan terbaik kami," kata Blinken, Senin.
Juru bicaranya juga mencoba untuk memuluskan keruwetan tersebut, "Saya pasti tidak akan pernah bisa memberi Anda bukti yang Anda, saya yakin, menginginkannya," kata Price.
Pemerintah Amerika Serikat sedang "mencoba untuk mencapai keseimbangan yang sangat sulit" antara berkata terlalu banyak dan berkata terlalu sedikit, tambahnya.
“Bahkan ketika kami berusaha untuk mengekspos upaya Moskow, kami tidak ingin membahayakan atau berpotensi membahayakan kemampuan kami untuk mengumpulkan informasi semacam ini ke depan.”
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Straits Times