> >

Putin Bersedia Kompromi dengan Barat Usai Berdiskusi dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron

Kompas dunia | 8 Februari 2022, 13:33 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan bersedia berkompromi dengan Barat terkait ketegangan di sepanjang perbatasan dengan Ukraina, usai berdiskusi dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Moskow. (Sumber: France24)

"Kyiv masih menolak setiap kesempatan untuk pemulihan secara damai integritas teritorialnya," kata Putin.

Macron terbang ke Moskow hari Senin, dalam diplomasi intens yang bertujuan meredakan kekhawatiran akan invasi Rusia terhadap tetangganya yang pro-Barat.

Dengan puluhan ribu tentara Rusia berkemah di dekat perbatasan Ukraina, Macron adalah pemimpin top Barat pertama yang bertemu dengan Putin sejak krisis dimulai pada bulan Desember.

Ukraina, bekas bagian Uni Soviet, sebelumnya menyatakan keinginan untuk menjalin hubungan lebih dekat dengan Barat dan menjadi anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara NATO. 

Putin mengeluhkan perluasan NATO ke arah timur setelah berakhirnya Perang Dingin telah merusak keamanan Rusia.

Baca Juga: Jika Rusia Serang Ukraina, PM Inggris: Sanksi Inggris Sudah Menunggu

Peta penggelaran pasukan Rusia di sekitar perbatasan Ukraina. Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan bersedia berkompromi dengan Barat terkait ketegangan di sepanjang perbatasan dengan Ukraina, usai berdiskusi dengan presiden Prancis Emanuele Macron di Moskow (Sumber: France24)

Pemimpin Rusia itu mengatakan Ukraina harus disalahkan atas konflik yang berlanjut di timur negara itu, rumah bagi kantong-kantong pro-Rusia yang memisahkan diri dan dalam prosesnya bertempur sengit dengan pasukan Ukraina.

Di Washington, Presiden Amerika Serikat Joe Biden memperingatkan Putin dia akan "mengakhiri" pipa gas Nord Stream 2 baru yang kontroversial dari Rusia ke Eropa jika Moskow mengirim pasukan melintasi perbatasan Ukraina seperti yang dilakukannya selama pencaplokan Krimea tahun 2014.

“Jika Rusia menyerang, itu berarti tank atau pasukan melintasi perbatasan Ukraina, maka tidak akan ada lagi Nord Stream 2,” kata Biden pada konferensi pers bersama Gedung Putih dengan Scholz pada hari Senin.

"Saya berjanji," kata Biden, "kami akan mengakhirinya."

Deklarasi Biden adalah yang paling blak-blakan sejauh ini tentang nasib pipa besar, yang selesai tetapi belum mulai menyalurkan gas alam ke Jerman, mengikat Eropa yang haus energi semakin dekat dengan Rusia.

Kanselir Jerman Olaf Scholz, yang menemui Joe Biden tidak berbicara langsung dan hanya mengatakan Berlin "bersatu" dengan Washington, tetapi menolak menyebutkan nama pipa itu.

Scholz sendiri akan berada di Moskow dan Kyiv minggu depan untuk melakukan pembicaraan dengan Putin dan Zelensky.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV/Straits Times/France24


TERBARU