Rusia dan Ukraina Diyakini Bakal Berdamai, Apa Sebabnya?
Kompas dunia | 27 Januari 2022, 13:10 WIBIa juga menegaskan Ukraina siap bernegosiasi untuk mencegah perang dan menurunkan tensi di sekitar perbatasan.
Yermak mengatakan pembicaraan Normandy Format yang baru, merupakan sinyal positif dan menjadi perjanjian substantif pertama sejak akhir 2019.
Ia mengungkapkan pembicaraan tersebut sangat substansial, tetapi tidak mudah.
Selain itu mengakui bahwa meski masih ada ketidaksepakatan, tetapi ada minat untuk membahasnya.
“Pekerjaan ini terus berlanjut dan saya dapat memberitahu Anda bahwa Ukraina siap bernegosiasi dan bertemu 24-7,” ujarnya.
“Bagi kami, bagi Presiden (Voldymyr) Zelenksy, bagi seluruh tim, tujuan menghentikan perang, mengakhiri perang serta mengembalikan wilayah kami, dan hari ini juga termasuk meredakan ketegangan, eskalasi di sekitar perbatasan Ukraina adalah prioritas,” lanjut Yermak.
Baca Juga: Media Rusia Sebut Ukraina yang Memulai Konflik, Meyakini Mereka Bersiap Lancarkan Serangan
Kozak dan Yermak mengatakan pembicaraan mereka akan dilanjutkan dalam waktu dua pekan di Berlin.
Sekitar 100.000 pasukan Rusia dilaporkan berada di perbatasan Ukraina, dan disebut sebagai persiapan Moskow untuk menyerang Ukraina.
Rusia sendiri membantah hal tersebut, tetapi mengajukan sejumlah permintaan kepada Barat demi menurunkan tensi, salah satunya adalah agar NATO menolak Ukraina menjadi anggota.
AS sendiri merespons permintaan tersebut dengan menolaknya.
Penulis : Haryo Jati Editor : Iman-Firdaus
Sumber : CNN