Koneksi Internet di Yaman Terputus Setelah Serangan Arab Saudi
Kompas dunia | 21 Januari 2022, 09:46 WIBDUBAI, KOMPAS.TV — Koneksi internet di Yaman terputus secara nasional Jumat pagi (21/1/2022), setelah serangan udara yang dipimpin Saudi menargetkan sebuah situs di kota Hodeida yang diperebutkan.
Kelompok advokasi NetBlocks mengatakan gangguan dimulai sekitar pukul 1 pagi. Perusahaan telekomunikasi lokal, TeleYamen, terpengaruh oleh serangan ini.
Perusahaan monopoli milik negara yang mengontrol akses internet di negara ini, kini dijalankan oleh pemberontak Houthi yang telah menguasai ibu kota Yaman, Sanaa, sejak akhir 2014.
Baca Juga: Dewan Keamanan PBB Tuntut Pemberontak Houthi di Yaman Bebaskan Kapal Uni Emirat Arab
“Yaman sedang berada dalam pemadaman internet skala nasional, setelah serangan udara di gedung telekomunikasi,” kata NetBlocks seperti dikutip dari The Associated Press.
Pusat Analisis Data Internet Terapan yang berbasis di San Diego juga mencatat pemadaman nasional yang mempengaruhi Yaman dimulai sekitar waktu yang sama.
Koalisi pimpinan Saudi yang memerangi pemberontak Houthi yang menguasai ibu kota Yaman, Sanaa, mengakui melakukan serangan udara yang akurat untuk menghancurkan kemampuan milisi di sekitar pelabuhan Hodeida.
Koalisi tidak secara langsung mengakui bahwa mereka menyerang target perusahaan telekomunikasi seperti yang dijelaskan NetBlocks, tetapi mereka menyebut Hodeida sebagai pusat pembajakan dan penyelundupan senjata Iran untuk mendukung Houthi.
Baca Juga: ABK dari Makassar Jadi Korban Sandera Pemberontak Houhti di Yaman
Koneksi internet di Yaman disambungkan melalui kabel Falcon bawah laut, melalui pelabuhan Hodeida di sepanjang Laut Merah untuk TeleYemen. Kabel Falcon juga berada di pelabuhan Ghaydah di timur jauh Yaman.
Terputusnya kabel Falcon pada tahun 2020 yang disebabkan oleh jangkar kapal juga menyebabkan pemadaman internet yang meluas di Yaman. Sedangkan kabel darat ke Arab Saudi telah terputus sejak dimulainya perang saudara Yaman, sementara koneksi ke dua kabel bawah laut lainnya belum dibuat di tengah konflik.
Penulis : Tussie Ayu Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Associated Press