> >

China Sebut Amerika Serikat Biang Keladi Krisis Nuklir Iran

Kompas dunia | 25 Desember 2021, 14:55 WIB
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian, Jumat (24/12/2021), menyebut Amerika Serikat sebagai biang keladi terjadinya krisis nuklir Iran. Beijing pun meminta Washington mencabut seluruh sanksi yang dijatuhkan terhadap Iran. (Sumber: AP Photo )

Negosiasi untuk menghidupkan kembali JCPOA dimulai kembali pada November lalu setelah terhenti selama lima bulan.

Perundingan kali ini dihadiri para perwakilan Iran, China, Prancis, Jerman, Rusia, dan Inggris. Sementara AS berpartisipasi secara tidak langsung.

"Perundingan Wina akan dilanjutkan pada Senin 27 Desember. Komisi Bersama JCPOA akan bertemu untuk membahas dan mendefinisikan jalan ke depan," kata Enrique Mora, diplomat Uni Eropa, di akun Twitter-nya pada Kamis (23/12/2021).

"Penting untuk meningkatkan kecepatan pada masalah-masalah luar biasa dan bergerak ke depan, bekerja secara dekat dengan AS. Selamat datang di putaran kedelapan."

Baca Juga: China Kecam UU AS soal Larangan Impor dari Xinjiang yang Baru Diteken Biden

Sementara China menyambut baik dimulainya perundingan putaran kedelapan pada Senin mendatang.

"Kami berharap seluruh pihak akan mengadopsi sikap serius, fokus pada isu-isu luar biasa, dan terus memajukan negosiasi untuk meraih hasil cepat," tegas Zhao.

Iran menegaskan, pihaknya ingin seluruh sanksi yang dijatuhkan sebagai bagian dari kampanye "tekanan maksimum" oleh AS, dicabut.

Namun, negara-negara Barat menganggap tuntutan Iran itu berlebihan.

Baca Juga: China Larang Warga Asing Sebarkan Konten Keagamaan secara Online, Ini Alasannya

 

Penulis : Edy A. Putra Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU