> >

PBB: Kekeringan dan Konflik Picu Ekonomi Kolaps dan Kelaparan di Afghanistan, G20 Harus Bertindak

Kompas dunia | 30 Oktober 2021, 16:51 WIB
Anak-anak dalam keluarga besar Mina Ahmad, seorang warga desa Salar, provinsi Wardak, Afghanistan pada 12 Oktober 2021. PBB menyebut anak-anak Afghanistan rentan terdampak bencana kelaparan yang mengintai negara itu. (Sumber: Felipe Dana/Associated Press)

Namun mengingat tibanya musim dingin, PBB memperkirakan jumlah warga Afghanistan yang memerlukan bantuan makanan naik tiga kali lipat hingga 12 juta orang.

Griffiths pun mendesak negara-negara yang sebelumnya menangguhkan bantuan ke Afghanistan segera mencairkannya.

Sebelumnya, Uni Eropa dilaporkan hendak menambahkan donor kemanusiaan ke Afghanistan sejumlah 100 juta euro. Sedangkan Amerika Serikat (AS) menambah 144 juta dolar AS ke jumlah sumbangannya.

World Food Program sendiri membutuhkan tambahan dana 200 juta dolar AS untuk beroperasi hingga akhir tahun ini.

“Isu spesifik yang akan saya minta perhatian mereka (pemimpin G20), adalah bagaimana mengalirkan dana ke ekonomi Afghanistan, bukan ke tangan Taliban,” kata Griffiths.

Menurut Griffiths, krisis ekonomi Afghanistan disebabkan oleh dua kekeringan besar beberapa tahun belakangan serta gangguan akibat perang Taliban dengan pemerintah.

“Sejauh ini, saya pikir kita sekadar menahan napas tentang stabilitas negara itu (Afghanistan) dan berkata ke Taliban setiap hari tentang apa yang perlu mereka lakukan, misalnya, untuk memastikan hak-hak gadis dan perempuan terpenuhi,” pungkasnya.

Baca Juga: Jelang KTT G20, PM Inggris Desak China Percepat Pengurangan Emisi Karbon


 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Associated Press


TERBARU