> >

Bos Gangster Turki Tewas usai Minum Miras Palsu yang Dibeli dengan Uang Palsu Buatan Geng Sendiri

Kompas dunia | 3 Oktober 2021, 15:41 WIB
Ilustrasi minuman keras palsu. Daily Sabah melaporkan seorang pria membeli minuman beralkohol palsu dengan uang palsu yang dibuat gengnya dan akhirnya mati karena meminum minuman oplosan itu. (Sumber: Toto Sihono via Kompas.com)

ISTANBUL, KOMPAS.TV - Sebut saja lelaki itu berinisial D. Dia akan dicoret dari daftar kematian akibat minuman keras palsu jika bukan karena latar belakangnya.

Inilah kisah D, seorang pemimpin gangster pembuat uang palsu, yang mati karena minum minuman beralkohol palsu yang dibeli dengan uang palsu buatan gengnya sendiri pada Kamis (30/09/2021), seperti dilansir Daily Sabah.

D, yang meninggal awal bulan ini di Istanbul, diidentifikasi oleh polisi sebagai salah satu pemimpin geng yang mengedarkan uang palsu.

Daily Sabah melaporkan pria itu membeli minuman beralkohol palsu dengan uang palsu yang dibuat gengnya dan akhirnya mati karena meminum minuman keras palsu itu.

Anggota gengnya ditangkap oleh pasukan keamanan Turki pekan lalu dalam "Operasi Benjamin," yang digelar di ibu kota Ankara dan kota-kota lain.

Geng tersebut dituduh bertanggung jawab membuat dan mengedarkan dolar, lira Turki, dan mata uang lain yang palsu. Sejauh ini, menurut polisi, kelompok tersebut sudah mengedarkan uang palsu senilai lebih dari 562.000 dolar atau 5 juta lira Turki seperti dilansir Daily Sabah, akhir minggu ini.

Geng pembuat uang palsu itu paham betul seluk beluk bagaimana menjual lewat media online dan media sosial. Mereka mempunyai akun media sosial yang memasarkan produk mereka (dengan nama palsu) dan berhasil mengirim uang palsu ke berbagai kota di Turki dan juga luar negeri sebelum polisi menggaruk geng tersebut.

Sebanyak 96 tersangka termasuk pemimpin geng, ditangkap.

Baca Juga: Angkat Bicara, Lelaki Turki Mabuk yang Bantu Tim Pencari Orang Hilang, Ternyata Cari Dirinya Sendiri

Uang palsu yang disita aparat keamanan Turki dari geng pembuat uang palsu yang salah satu bosnya mati keracunan minuman beralkohol palsu yang dibeli dengan uang palsu buatan sendiri. (Sumber: Anadolu Agency/Daily Sabah)

Dalam dua tahun terakhir, Turki telah mencatat serangkaian kematian akibat minuman keras palsu.

Pada Oktober lalu, sebanyak 80 orang meninggal dalam rentang beberapa minggu di seluruh negeri.

Sementara tahun lalu, sebanyak 30 orang di Istanbul, yang sebagian besar warga negara asing, meninggal setelah mengonsumsi alkohol murni yang secara keliru dipercaya akan membantu mereka mencegah virus corona.

Pihak berwenang Turki menindak keras produsen minuman keras bajakan setelah terjadinya kematian massal tahun lalu.

Polisi dan pasukan gendarmeri menyita ribuan liter minuman keras palsu dalam penggerebekan di tempat penyulingan ilegal dan puluhan orang ditangkap atas kematian tersebut.

Sebagian besar kematian dan rawat inap diakibatkan oleh penggunaan pembersih rumah tangga dalam produksi minuman keras oplosan dan palsu itu.

Efek paling ringan dari alkohol palsu, bila dikonsumsi dalam jumlah besar, adalah kebutaan permanen dan dalam kasus yang lebih parah, pergi dengan malaikat maut dalam keadaan mabuk.

Para ahli mengatakan harga minuman beralkohol yang sangat tinggi mendorong konsumen beralih ke minuman bajakan.

Pada Juni lalu, pemerintah Turki mengumumkan penangguhan rencana kenaikan Pajak Konsumsi Khusus untuk minuman beralkohol dan rokok, hingga bulan pertama tahun 2022.

Para ahli menyarankan konsumen untuk membeli minuman dari penjual berlisensi dan tepercaya dan untuk memeriksa label keaslian pada botol, yang memungkinkan mereka mengetahui apakah produk tersebut asli melalui aplikasi.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV/Daily Sabah/Anadolu Agency


TERBARU