Pramugari Maskapai Ini Tak Lagi Gunakan Sepatu Hak Tinggi, Perubahan yang Disambut Baik
Kompas dunia | 3 Oktober 2021, 10:03 WIBKIEV, KOMPAS.TV - Pramugari di sebuah maskapai penerbangan Ukraina melakukan perubahan seragam agar bisa lebih nyaman. Salah satunya dengan tak lagi menggunakan sepatu hak tinggi.
Maskapai tersebut adalah SkyUp, salah satu maskapai penerbangan murah terbesar di Ukraina.
Maskapai itu akan mengganti seragam lama mereka dengan alternatif yang lebih nyaman mulai bulan depan.
Baca Juga: Pemilik Suara di Video Propaganda ISIS Diadili di AS, Mengaku Prajurit Rendahan
Hal itu pun disambut baik oleh salah satu pramugari mereka, Daria Solomennaya.
“12 jam berdiri, penerbangan dari Kiev ke Zanzibar dan kembali. Jika menggunakan sepatu hak tinggi, Anda akan sulit berjalan setelahnya,” ujarnya dikutip dari BBC.
Meski bukan yang pertama kali melakukannya di Eropa, bagi Ukraina ini menjadi pertanda adanya sejumlah tradisi lama yang hilang.
Namun, para pramugari SkyUp dikabarkan merasa senang dengan revolusi seragam yang dilakukan maskapainya.
Saat melakukan survei ke krunya, SkyUp menemukan para pegawai perempuan menyerah dengan sepatu hak tingginya, blus ketat dan rok pensil.
Baca Juga: Kepala Suku Pribumi Brasil Ini Kirim Surat ke Macron Minta Tolong Selamatkan Hutan Amazon
“Banyak kolega saya adalah pelanggan permanen dari podologis. Jari kaki dan kuku kaki mereka terus menerus rusak oleh sepatu hak tinggi,” keluhnya.
Varises dan urat laba-laba adalah penyakit lainnya yang sering terjadi.
“Menjadi pramugari tidaklah romantis. Ini berat,” ujar Kepala Marketing SkyUp Mariana Grygorash.
“Kami menyadari pramugari penerbangan kami tak ingin dilihat sebagai sesuatu yang ‘seksual dan menyenangkan’,” tambahnya.
Menurut ahli gender Olena Strelnyk, sudah sejak lama maskapai mengambil keuntungan dari perempuan untuk membantu bisnis mereka, dan sering mengabaikan kenyamanan dasar dan kesehatan.
“Gambaran tipikal dari pramugari mungkin lebih ke arah seksual dan berhubungan dengan feminimitas serta hal lainnya,” ujar Strelnyk.
Hal itulah yang menurutnya terjadi di Ukraina, di mana sterotip dari perempuan lebih fokus pada penampilan fisiknya dibandingkan perempuan barat lainnya.
Baca Juga: Kepala Suku Pribumi Brasil Ini Kirim Surat ke Macron Minta Tolong Selamatkan Hutan Amazon
Tetapi, menurut Strelnyk, Ukraina beberapa tahun terakhir sudah berubah dan ia percaya telah banyak tradisi seksis yang terhapus.
Meski begitu, langkah SkyUp ini tak berarti membuat kompetitornya akan mengikuti perubahan kebijakan seragam.
Salah satunya Ukraine International yang merasa tak perlu adanya perubahan.
“Pramugari kami memiliki waktu untuk istirahat dan sepatu hak mereka tidaklah tinggi sekali,” bunyi pernyataan maskapai tersebut.
Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV/BBC