> >

Capai Kesepakatan, Kanada dan China Saling Bebaskan Tahanan

Kompas dunia | 26 September 2021, 01:05 WIB
Meng Wanzhou, melambaikan tangan setibanya di Shenzhen, China, Sabtu (25/9/2021). Petinggi Huawei itu menjadi tahanan rumah di Kanada atas permintaan Amerika Serikat selama hampir tiga tahun. (Sumber: AFP )

SHENZHEN, KOMPAS.TV – Meng Wanzhou, seorang petinggi teknologi China yang ditahan di Kanada selama hampir tiga tahun atas tuduhan penipuan, akhirnya dibebaskan. Di hari yang sama, dua warga negara Kanada yang ditahan China selama lebih dari seribu hari, juga dibebaskan. Pembebasan ketiganya berpotensi menutup babak pertikaian selama hampir 3 tahun yang melibatkan Ottawa, Beijing dan Washington.

Menumpang penerbangan Air China, seperti dilaporkan AFP, Meng tiba di Shenzhen, China pada Sabtu (24/9/2021).

“Ini merupakan saat-saat yang mengganggu bagi saya. Tapi selepas hujan selalu ada pelangi,” ujar Meng seperti dilansir dari BBC, sesaat seusai dibebaskan dari tahanan rumah di Kanada, Jumat (24/9/2021). “Saya tak akan lupa atas doa dan harapan baik dari orang-orang di seluruh dunia.”

Meng yang merupakan kepala keuangan raksasa teknologi Huawei, ditahan dengan tuduhan penipuan pada Desember 2018 atas permintaan Amerika Serikat (AS).

Pada Jumat (24/9/2021), Departemen Kehakiman AS membatalkan permintaan ekstradisi atas dirinya.

Baca Juga: China Hukum Warga Kanada 11 Tahun Penjara, Dicurigai Balas Dendam Penangkapan Petinggi Huawei

Kasus ini membuat marah China dan merenggangkan hubungan China dengan AS dan Kanada. Kasus ini pula memicu tudingan bahwa China telah menahan warga negara Kanada sebagai pembalasan, yang dibantah China.

Rincian kesepakatan pembebasan Meng telah menjadi bahan negosiasi yang intens antara diplomat AS dan China.

AS menuding Meng telah menyesatkan Bank HSBC atas hubungan Huawei dengan perusahaan Skycom, hingga menempatkan HSBC dalam risiko melanggar sanksi AS terhadap Iran. Meng dituding telah berbohong pada bank Inggris HSBC cabang Hong Kong tentang kemungkinan transaksi dengan Iran yang merupakan pelanggaran atas sanksi perdagangan terhadap Iran.

Pada Jumat, Departemen Kehakiman AS menyatakan telah mencapai kesepakatan penuntutan yang ditangguhkan. Ini berarti, AS akan menunda penuntutan Meng hingga Desember 2022. Jika ia mematuhi persyaratan yang ditetapkan oleh pengadilan, maka kasus itu pada akhirnya akan dibatalkan.

Baca Juga: Lithuania Peringatkan Rakyatnya Buang HP China dan Tak Lagi Membelinya, Ini Alasannya

Kesepakatan itu, yang merekomendasikan Meng dibebaskan, memungkinkan dia membantah secara resmi bersalah atas tuduhan utama, tapi juga mengakui tuduhan yang diajukan AS.

Pada pengadilan di Vancouver, Jumat, jaksa Kanada menyatakan menarik upaya untuk mengekstradisi Meng ke AS dan bahwa dia harus dibebaskan dari penahanan. Meng telah berada dalam tahanan rumah di kediaman mewahnya di Kanada selama hampir tiga tahun.

Meng Wanzhou, kepala keuangan raksasa teknologi Huawei, meninggalkan kediamannya untuk menghadiri sidang ekstradisinya di Mahkamah Agung Vancouver, British Columbia, Kanada, Selasa (10/8/2021). (Sumber: Darryl Dyck/The Canadian Press via AP)

Sebagai bagian dari kesepakatan, Meng menyetujui ‘pernyataan fakta’ yang mengakui bahwa dia secara sadar telah membuat pernyataan palsu pada HSBC.

Sementara itu, pengusaha Michael Spavor dan mantan diplomat Michael Kovrig, dua warga negara Kanada yang ditahan oleh Beijing selama lebih dari seribu hari, akhirnya pulang ke Kanada, Sabtu.

Mengutip Associated Press, keduanya ditahan tak lama setelah Kanada menangkap Meng atas permintaan ekstradisi AS pada Desember 2018. Banyak negara yang menyebut aksi China sebagai ‘politik penyanderaan’, sementara China menuduh Ottawa telah melakukan penahanan sewenang-wenang.

Media setempat melaporkan, Perdana Menteri Justin Trudeau menyambut kedatangan mereka di Calgary di barat Kanada.

Penulis : Vyara-Lestari

Sumber : BBC/AFP/Associated Press


TERBARU