> >

Kriminalitas Bersimaharajalela di Bogota Kolombia, Tentara Dikerahkan ke Jalan-Jalan

Kompas dunia | 17 September 2021, 05:35 WIB
Hampir 400 tentara bersenjata lengkap dengan wewenang melakukan penangkapan dikerahkan ke berbagai sudut Bogota Kolombia untuk meredam tindak kriminalitas yang merajalela (Sumber: Juan Baretto/France24 via AFP)

Sejauh tahun ini, kota berpenduduk sekitar delapan juta orang itu mencatat 754 pembunuhan dan lebih dari 65.000 perampokan.

Untuk tahun 2020, tercatat ada 1.031 pembunuhan dan lebih dari 81.000 perampokan.

Kehadiran tentara di jalan-jalan ibu kota bukanlah hal baru. Pada Mei, militer dikerahkan ke Bogota dan kota-kota lain untuk mendukung upaya polisi menghadapi protes terhadap pemerintah Presiden Ivan Duque. Protes tersebut ditumpas secara brutal oleh aparat keamanan.

Lebih dari 60 orang tewas dalam bentrokan berminggu-minggu dan tindakan keras oleh angkatan bersenjata yang dikutuk oleh PBB, Amerika Serikat, Uni Eropa, dan kelompok hak asasi internasional.

Kolombia baru bangkit dari perang puluhan tahun yang secara resmi berakhir dengan kesepakatan damai pada 2016, meskipun kelompok pemberontak ELN dan gerilyawan pembangkang FARC terus bertempur di beberapa bagian negara itu. Kini, tentara kembali dikerahkan namun untuk memadamkan kriminalitas.

"Kita tidak bisa jatuh ke dalam tindakan putus asa dan berbasis ketakutan," kata anggota dewan kota Bogota Diego Cancino kepada AFP sebagai tanggapan atas langkah terbaru yang dia gambarkan sebagai "otoriter".

"Militerisasi atau pencegahan?" tanya harian El Espectador.

Lopez setuju bahwa "tentara tidak dapat menggantikan fungsi konstitusional polisi" tetapi mengatakan pengerahan terakhir adalah "perkara dukungan bagi polisi metropolitan kami."

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV/France24


TERBARU