Pemimpin ISIS yang Kepalanya Dihargai Rp71 Miliar Dilaporkan Terbunuh
Kompas dunia | 16 September 2021, 16:15 WIBPARIS, KOMPAS.TV - Pemimpin ISIS yang kepalanya dihargai 5 juta dolar AS atau setara Rp71 miliar karena menghabisi tentara Amerika Serikat (AS) dikabarkan terbunuh.
Pemimpin ISIS, Adnan Abou Walid Al-Sahraoui menjadi buronan selama empat tahun setelah penyergapannya di Niger membuat empat tentara AS tewas dan beberapa orang lainnya terluka pada 2017.
Al-Sahraoui dikabarkan telah dihabisi oleh tentara Prancis di Afrika Barat.
Pembunuhan tersebut dikonfirmasikan oleh Presiden Emannuel Macron, Kamis (16/9/2021) dini hari.
Baca Juga: Dulu Kawin Lari dengan Kombatan ISIS, Perempuan Inggris Ini Minta Maaf dan Ingin Pulang
“Adnan Abou Walid al-Sharaoui, pemimpin grup terorois ISIS di Guruin Shara telah dinetralisir oleh pasukan Prancis,” cuit Macron di Twitter dikutip dari Mirror.
“Ini adalah kesuksesan besar kita dalam menghadapi grup teroris di Sahel,” tambahnya.
Tak ada informasi apa yang digunakan untuk membunuh Al-Sharoui.
Selain itu juga tak diketahui kapan dan di mana serangan tersebut terjadi.
Namun Juru Bicara Istana Kepresidenan Prancis menegaskan pemimpin ISIS tersebut dipastikan telah tewas.
Sebelumnya pada Agustus lalu, Macron menegaskan akan menarik banyak pasukannya dari Sahel, daerah gurun yang meliputi sejumlah negara Afrika, termasuk Niger dan Mali.
Wilayah tersebut kerap menjadi markas persembunyian bagi ISIS dan Al-Qaeda.
Meski begitu, Macron menegaskan pasukan khusus Prancis yang didukung oleh kekuatan udara akan terus melanjutkan pencarian terhadap pemimpin teroris.
Pada Oktober 2019, Departemen Luar Negeri AS sempat menawarkan hadiah sebesar 5 juta dolar AS bagi informasi yang bisa berujung pada penangkapan dan pembunuhan Al-Sahraoui.
Baca Juga: SpaceX Luncurkan 4 Warga Sipil ke Luar Angkasa, Akan Habiskan Tiga Hari Kelilingi Orbit Bumi
Hadiah itu disiapkan AS setelah penyergapan yang dilakukan ISIS pada Oktober 2017 membuat empat tentara AS tewas.
Selain itu, empat tentara Niger juga meregang nyawa pada penyergapan tersebut.
Sedangkan dua tentara AS dan empat tentara Niger lainnya mengalami cedera.
Al-Sahroui juga dianggap bertanggung jawab atas pembunuhan enam relawan Prancis, pemandu lokal dan supir mereka pada Agustus 2020.
Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Mirror