9/11: Memperingati Tragedi 11 September, Presiden AS Joe Biden Kunjungi Tiga Lokasi Sekaligus
Kompas dunia | 11 September 2021, 21:46 WIBNEW YORK, KOMPAS.TV - Presiden Amerika Serikat Joe Biden akan memperingati 20 tahun serangan 11 September 9/11 di Amerika Serikat hari Sabtu dengan mengunjungi masing-masing lokasi pesawat yang dibajak jatuh pada tahun 2001 untuk menghormati para korban serangan mengerikan itu, seperti dilansir Antara, Sabtu, (11/09/2021).
Dalam acara memperingati serangan tersebut, mantan Presiden Barack Obama, mantan ibu negara Michelle Obama, Presiden Joe Biden dan ibu negara Jill Biden menghadiri upacara peringatan 20 tahun serangan teroris 11 September 2001 di National September 11 Memorial and Museum di New York, Sabtu.
Biden akan memulai hari di New York. Di sana, ia akan menghadiri upacara pada pukul 08.30 waktu setempat di lokasi menara kembar World Trade Center pernah berdiri sebelum pesawat menghantam dua bangunan dan menyebabkannya runtuh.
Ia kemudian akan bertolak ke Shanksville, Pennsylvania, tempat pesawat United Flight 93 jatuh ke ladang setelah sejumlah penumpang melawan para pembajak dan mencegah pesawat menghantam target lainnya.
Akhirnya, Biden akan kembali ke wilayah Washington untuk mengunjungi markas besar Departemen Pertahanan AS, Pentagon, simbol militer AS yang diserang pesawat lain yang hari itu digunakan sebagai rudal.
Hari peringatan itu tiba tak lama setelah AS mengakhiri perang di Afghanistan, yang dipimpinnya dan diluncurkan 20 tahun lalu untuk mencabut akar kelompok pelaku serangan 11 September, Al Qaida.
Penarikan tentara AS oleh Biden dilakukan pada Agustus, beberapa bulan setelah tenggat yang diberikan oleh presiden pendahulunya dari Partai Republik, Donald Trump.
Baca Juga: Kronologi 9/11: “Aku di Pesawat yang Sedang Dibajak, Aku Cinta Kamu dan Anak-Anak Kita, Maaf...”
Penarikan tersebut serta kejatuhan kekuasaan Afghanistan dengan cepat ke tangan Taliban telah menuai kritik dari sejumlah anggota kedua partai politik.
Biden tidak dijadwalkan untuk memberikan pernyataan di lokasi mana pun, tetapi ia merilis sebuah video pada Jumat untuk mengungkapkan belasungkawa kepada orang-orang terkasih para korban serangan 11 September.
Ia juga menyoroti persatuan nasional yang muncul, setidaknya di awal, setelah peristiwa 9/11.
“Ini sulit sekali. Apakah itu tahun pertama atau ke-20, anak-anak tumbuh tanpa orang tua dan orang tua menderita tanpa anak," kata Biden.
Presiden AS mencatat kepahlawanan yang terlihat pada hari-hari setelah serangan.
“Kita juga melihat sesuatu yang terlalu langka: rasa persatuan nasional yang sebenarnya,” kata Biden.
Baca Juga: 9/11: Presiden AS Joe Biden Serukan Persatuan pada Peringatan Serangan 11 September
Biden, yang berasal dari Partai Demokrat, berjanji untuk membangun persatuan seperti itu setelah ia menjabat awal tahun ini. Tetapi, AS saat ini terpecah secara politik.
Presiden-presiden AS sebelumnya sering berkunjung ke salah satu dari tiga lokasi serangan dalam peringatan 9/11. Berkunjung ke tiga lokasi sekaligus pada hari yang sama bukan kegiatan yang biasa dilakukan presiden.
“Presiden merasa penting untuk mengunjungi masing-masing dari tiga lokasi untuk memperingati hilangnya nyawa, pengorbanan yang dilakukan pada hari itu telah berdampak pada jutaan orang di seluruh negeri selain tentunya orang-orang di komunitas mereka,” kata juru bicara Gedung Putih, Jen Psaki, Jumat.
Biden merasa nyaman dalam peran sebagai kepala yang bantu menghibur setelah menderita kehilangan keluarga yang tragis.
“Tidak peduli berapa lama waktu yang berlalu dan peringatan ini membawa kembali segalanya kembali secara menyakitkan, seolah-olah Anda baru mendapat kabar beberapa detik yang lalu. Dan juga hari ini, Jill dan saya mendekap erat Anda sekalian di hati kami, cinta kami untuk Anda,” ia mengatakan dalam komentar video, merujuk pada istrinya, Jill Biden.
Pada Agustus, banyak keluarga korban 9/11 meminta Biden untuk tidak melakukan acara-acara peringatan 20 tahun kecuali ia mencabut status kerahasiaan sejumlah dokumen, yang mereka anggap akan menunjukkan bahwa para pemimpin Arab Saudi mendukung serangan tersebut.
Pekan lalu, Biden memerintahkan Departemen Kehakiman agar menelaah dokumen-dokumen FBI, menyangkut serangan 9/11 untuk kemungkinan dicabut status kerahasiaannya dan kemudian diterbitkan.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Antara/Associated Press