Tragedi Peralatan Tempur Baru Taliban yang Canggih dan Gratis Tapi Bikin Malu Amerika Serikat
Kompas dunia | 19 Agustus 2021, 12:30 WIBNamun, operasi lanjutan mereka sangat bergantung pada dukungan teknis dan suku cadang AS.
Menurut foto-foto yang diterbitkan hari Rabu (18/8/2021) oleh Janes, spesialis pertahanan, sekitar 40 pesawat militer Afghanistan diterbangkan ke Uzbekistan selama seminggu terakhir untuk menghindari serangan Taliban, termasuk lima UH-60 Black Hawk dan 16 helikopter Mi-17 Rusia dan 10 A-29. Pesawat serang Super Tucano.
Dalam penarikan pasukan selama rentang 16 bulan, Pentagon memindahkan sejumlah besar peralatannya sendiri dari Afghanistan, dan menyerahkan sebagian kepada tentara Afghanistan.
Tetapi perangkat keras yang dipasok ke pasukan Afghanistan yang sekarang berada di tangan Taliban menimbulkan kekhawatiran.
Juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan Rabu bahwa departemen sedang melihat masalah ini.
"Kami jelas tidak ingin melihat peralatan kami di tangan mereka yang akan bertindak melawan kepentingan kami, atau kepentingan rakyat Afghanistan," kata Kirby kepada wartawan.
"Ada banyak pilihan kebijakan yang bisa diambil, sampai dengan perusakan," ujarnya tanpa merinci.
Baca Juga: Telah Terkonfirmasi, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani Ada di Uni Emirat Arab
Senjata dan kendaraan yang ditangkap hanya memperluas kekuatan Taliban dengan cara yang terbatas, kata para ahli.
“Senjata paling berbahaya yang telah disita Taliban adalah howitzer D-30 dan aset Angkatan Udara Afghanistan,” kata Jonathan Schroden, direktur Program Penanggulangan Ancaman dan Tantangan di CNA, sebuah konsultan keamanan Washington.
"Tidak jelas apakah mereka memiliki kemampuan untuk menggunakan semua platform udara yang mereka tangkap, tetapi mereka menunjukkan kemampuan untuk menggunakan howitzer itu," katanya.
Bahkan kemudian, kenyataan itu membuat mereka menjadi ancaman langsung yang terbatas bagi tetangga yang bersenjata lebih baik.
Di sisi lain, sejumlah besar senjata kecil dan amunisi yang mereka warisi, kata Schroden, "dapat ditemukan di berbagai belahan dunia dan berbagai kelompok teroris lainnya."
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV