Bermaksud Liburan, Mahasiswa Inggris Malah Terjebak di Kabul saat Diduduki Taliban
Kompas dunia | 16 Agustus 2021, 16:03 WIB“Semuanya tak berjalan baik bagi saya sekarang, setelah saya berbicara dengan jurnalis mengenai pengalaman saya,” tulisnya.
Baca Juga: Anak Donald Trump Serukan Biden Mundur Usai Taliban Kepung Aghanistan
“Saya berjuang untuk berdiri dan menghemat air. Saya pikir saya tak akan tidur malam ini. Saya telah melihat terlalu banyak orang mati,” tambah Routledge.
Ia pun mengaku kaget karena keinginannya untuk melihat sesuatu yang berbeda malah membuat mentalitasnya menurun.
“Saya tak yakin apa yang terjadi sekarang. Wajah saya di kaca telihat tak benar,” katanya.
Meski begitu, Routledge mengaku tak menyesali apa yang terjadi kepadanya.
Pesan dukungan kepadanya pun mengalir dari seluruh dunia, dan ia mengaku hal itu menjadi kekuatan baginya melewati waktu.
Saya tak akan melakukannya tanpa Anda semua,” tulisnya.
Baca Juga: PM Malaysia Muhyiddin Yassin Resmi Mengundurkan Diri, Namun Tetap Jadi Perdana Menteri Interim
Selain itu keyakinannya sebagai seorang Katolik juga membantu melewati pengalaman traumatis ini.
Ia bahkan mengaku siap mati jika diancam dengan senjata untuk meninggalkan agamanya.
Ia pun merasa perjalanan ini sebagai ujian dari Tuhan untuknya.
Penulis : Haryo Jati Editor : Purwanto
Sumber : Daily Star