Kebakaran Hutan Mengamuk di Yunani, Mengancam Kota Kelahiran Olimpiade
Kompas dunia | 5 Agustus 2021, 18:17 WIBLIMNI, KOMPAS.TV - Kebakaran hutan yang dipicu oleh gelombang panas berkepanjangan berkobar semalaman hingga Kamis (5/8/2021) di Yunani.
Akibat kebakaran itu, penduduk dari puluhan desa di sekitar lokasi harus dievakuasi.
Salah satu kebakaran terbesar tersebut terjadi di wilayah selatan Yunani Peloponnese dekat Olympia kuno, tempat Olimpiade diadakan setiap empat tahun dari 776 SM selama lebih dari satu milenium yang lalu.
Untuk melindungi situs arkeologi bersejarah tersebut, Menteri Perlindungan Warga Yunani Michalis Chrisochoidis mengatakan petugas pemadam kebakaran telah melakukan "pertempuran sepanjang malam" demi mencegah kobaran api sampai ke situs tersebut.
Sebelumnya, daerah tersebut sempat dirusak oleh kebakaran hutan pada tahun 2007 yang juga menewaskan puluhan orang.
Untungnya, tempat-tempat olahraga dan kuil-kuil Olympia yang hancur masih bisa diselamatkan.
Pihak pemadam kebakaran mengatakan, 174 petugas pemadam kebakaran, 9 tim darat, 52 kendaraan, dua pesawat penjatuh air dan empat helikopter sedang dikerahkan menangani kebakaran yang terjadi sejak hari Rabu (4/8/2021).
Baca Juga: Gelombang Panas Picu Kebakaran Hutan dan Lahan di Yunani
Menurut pihak berwenang, lebih dari 100 kebakaran hutan terjadi selama 24 jam dari Selasa malam hingga Rabu malam.
Tak hanya di situs arkeologi Olimpiade, kebakaran besar juga melanda hutan di pulau Evia, dekat daratan Yunani.
Kebakaran itu terjadi pada hari Selasa, yang mengharuskan dilakukan evakuasi desa-desa sekitar serta ada 90 orang yang dievakuasi dari pantai oleh penjaga pantai menggunakan perahu pribadi.
Lebih dari 160 petugas pemadam kebakaran, tiga pesawat dan tiga helikopter, serta lima tim darat dan 57 kendaraan telah dikerahkan untuk memadamkan api di Evia.
Meskipun upaya besar-besaran untuk memadamkan kebakaran hutan yang merambah ke pinggiran utara Athena pada hari Selasa, api masih menyala pada hari Kamis ini.
Meskipun tidak lagi mengancam daerah yang dihuni, kobaran api sempat membakar puluhan rumah dan memaksa ribuan orang mengungsi.
Baca Juga: Langit Menggelap, Ini Situasi Kebakaran Hutan di Mugla Turki
Empat puluh petugas pemadam kebakaran dari negara tetangga, Siprus turut bergabung dengan Yunani dalam mengatasi kebakaran itu.
Dalam briefing Rabu malam, Kepala Basan Perlindungan Sipil Nikos Hardalias mengatakan 118 kebakaran hutan terjadi selama 24 jam sebelumnya.
Ia pun memperingatkan dalam beberapa hari ke depan, kebakaran yang lebih buruk bisa saja terjadi.
"Kami melakukan upaya besar di banyak bidang," kata Hardalias dikutip dari Associated Press.
“Menurut perkiraan ancaman kami, besok juga diperkirakan akan menjadi hari yang sulit. Bagian terberat ada di depan kita, hari-hari dan minggu-minggu berikutnya akan lebih sulit lagi. Target utama kami adalah untuk melindungi kehidupan manusia.”
Pada hari Rabu, suhu di Yunani mencapai 45 derajat Celcius yang merupakan gelombang panas terburuk sejak 1987.
Baca Juga: Insiden Kebakaran Hutan dan Lahan di Turki, Para Turis Dievakuasi
Bencana kebakaran hutan ternyata tak hanya terjadi Yunani.
Turki, Italia dan negara-negara lain di wilayah Mediterania juga mengalami hal serupa.
Sebuah kelompok tanggap bencana Uni Eropa mengatakan bantuan petugas pemadam kebakaran dan pesawat penjatuh air sedang dikirim dari anggota Uni Eropa ke Italia, Yunani, Albania dan Makedonia Utara.
Kebakaran hutan di kawasan tersebut juga terpantu jelas dari atmosfer.
Menurut Layanan Pemantauan Atmosfer Uni Eropa, intensitas kebakaran hutan di Turki berada pada tingkat tertinggi sejak tahun 2003.
Salah seorang ilmuwan Yunani mengatakan, kerusakan yang terjadi hanya dalam tiga hari bulan ini di Yunani melebihi 50% dari rata-rata area yang terbakar di negara itu pada tahun-tahun sebelumnya.
Sebuah laporan Observatorium Athena mengatakan sekitar 14.800 hektar terbakar dalam kebakaran hutan dari Minggu dan Rabu, melampaui catatan tahun lalu yang hanya 10.400 hektar.
Penyebab kebakaran hutan Yunani belum diketahui dengan pasti hingga saat ini.
Akan tetapi pihak berwenang mengatakan kesalahan dan kecerobohan manusia bisa menjadi salah satu kemungkinan penyebabnya.
Baca Juga: Pantauan Udara Insiden Kebakaran Hutan di Pescara Italia, 100 Orang Lebih Dievakuasi
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Gading-Persada
Sumber : Associated Press