> >

Kini Terdeteksi di Lebih dari 100 Negara, Varian Delta Diperkirakan Jadi Varian Dominan di Dunia

Kompas dunia | 9 Juli 2021, 11:02 WIB
Peta sebaran virus corona varian Delta berdasarkan data WHO per 6 Juli 2021. (Sumber: Al Jazeera)

Baca Juga: Rekomendasikan Obat Baru untuk Pasien Covid-19, WHO Desak Perusahaan Farmasi Turunkan Harganya

Di antara 4 varian yang dikhawatirkan, Delta diyakini menjadi varian yang paling menular. Menurut sejumlah studi, varian Delta diperkirakan antara 40 – 60 persen lebih menular daripada varian Alpha yang pertama kali terdeteksi di Inggris.

Vaksin Tak Melindungi 100 Persen

WHO menyatakan, dibutuhkan lebih banyak data penelitian untuk mengonfirmasi jika varian Delta menyebabkan kasus yang lebih parah dibandingkan varian yang lainnya.

Di saat yang sama, WHO juga mendesak pemerintah negara-negara untuk meningkatkan vaksinasi mereka. WHO juga menyerukan agar negara-negara kaya memastikan ketersediaan vaksin secara adil di negara-negara miskin dan berkembang untuk mencegah ancaman kebangkitan kembali Covid-19.

Baca Juga: Waspada! Varian Lambda Sudah Menyebar ke 29 Negara, WHO Masih Memantau Perkembangannya

“Berita baiknya adalah, seluruh vaksin yang disetujui oleh WHO untuk penggunaan darurat, memang melindungi diri dari berkembangnya penyakit menjadi lebih parah, hingga harus dirawat di rumah sakit, atau meninggal dunia, akibat varian Delta,” ujar kepala ilmuwan WHO, Dr Soumya Swaminathan pekan ini.

Swaminathan mengimbuhkan, “Tak ada satu pun dari vaksin yang kita punya sekarang yang melindungi 100 persen. Itu sebabnya, bahkan jika Anda sudah divaksinasi, Anda bisa tetap tertular. Namun, gejala yang dirasakan hanya sedikit, atau bahkan tanpa gejala sama sekali, dan kemungkinan jatuh sakit parah sangat, sangat kecil.”

Penulis : Vyara Lestari Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU