> >

Waspada! Varian Lambda Sudah Menyebar ke 29 Negara, WHO Masih Memantau Perkembangannya

Kompas dunia | 28 Juni 2021, 19:06 WIB
Ilustrasi varian baru Covid-19 diumumkan WHO sebagai Variant of Interest. Varian Lambda adalah varian virus corona dari Peru yang pertama kali teridentifikasi pada Agustus 2020. (Sumber: SHUTTERSTOCK/Lightspring)

JENEWA, KOMPAS.TV - Varian Lambda telah masuk ke dalam daftar mutasi virus corona yang mendapat perhatian khusus atau variant of interest dari Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Pertama kali ditemukan di Peru, Agustus tahun lalu, sejauh ini varian dengan kode C37 tersebut sudah terdeteksi di 29 negara, yang mana tujuh di antaranya ada di Amerika Latin.

Dengan penyebaran masifnya terjadi di Argentina, Brasil, Kolombia, Ekuador, dan Meksiko, sekitar 82 persen dari kasus baru di sana teridentifikasi sebagai varian Lambda.

Sementara itu, varian Lambda di Chili dapat ditemukan pada satu dari tiga kasus Covid-19 yang telah terkonfirmasi.

"Sejauh ini kami tidak melihat indikasi bahwa varian lambda lebih agresif," kata ahli virologi WHO, Jairo Mendez-Rico, dilaporkan DW.

Baca Juga: Varian Delta Telah Menyebar ke Lebih dari 80 Negara, WHO Selidiki Varian Delta Plus dan Lambda

"Ada kemungkinan bahwa itu menunjukkan tingkat infeksi yang lebih tinggi, tetapi kami belum memiliki cukup data yang dapat diandalkan untuk membandingkannya dengan varian Gamma atau Delta."

Sehingga, WHO belum bisa menggolongkan varian Lambda sebagai variant of concern, seperti varian Alpha, Beta, Delta, maupun Gamma.

Masih perlu dilakukan pemantuan terhadap perkembangan varian Lambda, apakah terbukti memiliki penularan yang lebih cepat hingga sulit diobati dan menyebabkan gejala lebih berat atau tidak.

"Meskipun mungkin, saat ini tidak ada indikasi bahwa varian (Lambda) lebih berbahaya dan menyebabkan peningkatan kematian," ungkap Mendez-Rico.

Baca Juga: Rusia Segera Suntikkan Vaksin Covid-19 Dosis Tunggal Baru, Sputnik Light, untuk Hadang Varian Delta

Di samping itu, para ilmuwan pun memprediksi bahwa akhir dari pandemi Covid-19 akan terjadi saat setidaknya 80 persen populasi suatu negara sudah divaksinasi.

Namun, mutasi virus corona seperti varian Lambda diyakini oleh ahli, bisa terus bermunculan sebelum akhirnya herd immunity tercapai.

Para Ahli juga menekankan, kunci untuk memerangi pandemi adalah vaksinasi secepat mungkin, terutama dengan vaksin yang telah terbukti melawan beragam varian baru Covid-19.

"Semua vaksin yang telah kami setujui di seluruh dunia umumnya efektif melawan varian virus Corona yang beredar, dan tidak ada alasan untuk mencurigai mereka (vaksin Covid-19) kurang efektif terhadap Lambda," tandas Mendez-Rico.

Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU