Israel Klaim Hamas Coba Kacaukan Iron Dome dari Gedung Kantor AP dan Al Jazeera yang Diledakkan
Kompas dunia | 9 Juni 2021, 12:59 WIBGAZA, KOMPAS.TV – Milisi Hamas berupaya mengacaukan sistem pertahanan roket Iron Dome Israel dari gedung kantor Associated Press (AP) dan Al Jazeera di Gaza. Klaim ini dilontarkan Duta Besar Israel untuk Amerika Serikat (AS) Gilad Erdan pada Selasa (8/6/2021). Itu sebabnya, kata Erdan, Israel menghancurkan gedung 12 lantai itu pada pertengahan bulan lalu. Namun, AP tak melihat adanya bukti yang mendukung klaim Israel tersebut.
Erdan melontarkan klaim itu sehari setelah bertemu dengan Presiden dan Pemimpin Redaksi AP Gary Pruitt dan Wakil Presiden AP untuk berita internasional Ian Phillips di markas AP di New York, AS.
Serangan udara tentara Israel menghancurkan gedung bernama Menara al-Jalaa itu pada 15 Mei lalu, sekitar sejam setelah Israel memerintahkan seluruh penghuni gedung untuk dievakuasi. Tak ada korban dalam serangan itu, namun Menara al-Jalaa hancur lebur. Di gedung itu, sejumlah perusahaan berkantor, termasuk AP, Al Jazeera dan lusinan keluarga.
Baca Juga: Detik-Detik Gedung Kantor Berita AP dan Al Jazeera di Gaza Diserang Rudal Israel
Serangan itu terjadi dalam perang antara Israel dan kelompok milisi Hamas di Gaza selama 11 hari bulan lalu.
Dalam pernyataannya di Twitter, Erdan mengatakan, gedung itu digunakan oleh Hamas untuk mengacaukan Iron Dome. Iron Dome adalah sistem pertahanan Israel yang mampu mencegat serangan roket masuk wilayah Israel yang ditembakkan oleh Hamas dari Jalur Gaza selama perang berlasngung.
Melansir Kompas.com, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) merilis pernyataan, menuding Hamas menempatkan sinyal pengacak di sana. Dalam keterangan IDF, Hamas memakai Sigint (sinyal intelijen), Elint (sinyal intelijen elektronik) dan EW (perangkat elektronik level perang).
Baca Juga: Gedung Kantor Berita Associated Press dan Al-Jazeera Dibom Serangan Udara Israel
Kata Erdan, serangan udara di Menara Al-Jalaa tidak menyasar secara khusus para jurnalis di dalamnya.
“Israel tidak mencurigai para karyawan AP mengetahui bahwa unit rahasia Hamas menggunakan gedung dengan cara seperti ini,” katanya seperti dilansir dari AP.
“Saya tegaskan kembali, Israel menjunjung tinggi pentingnya kebebasan pers dan berupaya memastikan keselamatan para jurnalis di mana pun mereka mewartakan berita. Israel bersedia membantu AP untuk membangun kembali kantor dan operasinya di Gaza,” tambahnya.
Pertemuan dengan Erdan tersebut, kata AP dalam sebuah pernyataan, “merupakan pembicaraan positif dan membangun.” AP mengungkapkan apresiasinya atas janji Israel membantu membangun kembali kantor biro AP di Gaza.
Baca Juga: Tiga Alasan Militer Israel Serang Gedung Associated Press di Gaza
AP juga berulang kali mendesak Israel untuk membagikan semua bukti yang mendukung klaimnya atas aktivitas Hamas di gedung itu. Lantaran, AP tidak melihat adanya bukti atas klaim Israel itu.
Sesaat setelah kantornya diledakkan oleh IDF, Editor Eksekutif AP Sally Buzbee berujar, dirinya sudah berkantor di gedung itu selama 15 tahun terakhir. Buzbee menerangkan, sudah lebih dari satu dekade dia tidak melihat indikasi bahwa Hamas berada di sana. Sementara, Al Jazeera yang berbasis di Qatar menekankan bakal mendesak Tel Aviv supaya bertanggung jawab.
AP juga mendesak adanya penyelidikan independen atas peristiwa tersebut.
“Otoritas Israel menyatakan bahwa gedung yang menampung kantor biro kami dihancurkan karena kehadiran Hamas merupakan ancaman mendesak,” ujar AP. “Kami belum menerima bukti atas klaim ini. AP terus menyerukan agar semua bukti yang dimiliki Israel benar-benar dirilis sehingga faktanya terbuka untuk umum.”
Penulis : Vyara Lestari Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV