> >

Jepang Resmi Perpanjang Keadaan Darurat COVID-19 hingga 20 Juni untuk Tokyo dan 9 Prefektur

Kompas dunia | 28 Mei 2021, 14:07 WIB
Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga. (Sumber: AP/Yoshitaka Sugawara)

Namun, Koike mengambil langkah ekstra dengan meminta pusat perbelanjaan dan bioskop untuk tetap tutup.

Sementara itu, rumah sakit di Osaka dan tetangganya Hyogo terus berjuang untuk menyediakan tempat tidur bagi pasien COVID-19.

Kasus virus Corona di Okinawa yang merupakan kawasan resor populer, meningkat tajam, menyusul masuknya wisatawan selama liburan Golden Week.

Baca Juga: Larangan Warga AS Pergi ke Jepang Hingga Jajak Pendapat Olimpiade Tokyo Juli Mendatang

Kekhawatiran juga berkembang tentang penularan varian virus India, yang menurut para ahli kesehatan dapat dengan cepat menjadi jenis yang dominan di Jepang.

Program vaksinasi negara tersebut telah tertinggal jauh dari negara maju lainnya, dengan hanya 6 persen dari populasi yang menerima setidaknya satu dosis di tengah kekurangan dokter dan perawat untuk memberikan suntikan.

Keadaan darurat telah diberlakukan di Tokyo, Osaka, Kyoto dan Hyogo sejak 25 April dengan batas waktu awal 11 Mei.

Aichi dan Fukuoka bergabung pada 12 Mei, diikuti oleh Hokkaido, Okayama dan Hiroshima pada 16 Mei dan Okinawa pada 23 Mei.

Pemerintah juga akan memperpanjang kuasi darurat yang berakhir pada akhir Mei di lima prefektur, Saitama, Chiba, Kanagawa, Gifu dan Mie, hingga 20 Juni.

Baca Juga: Pria Pengangguran Berpuasa 40 Hari demi Dapatkan Lamborghini, di Hari ke-33 Nyaris Tewas

Sementara itu batas waktu 13 Juni untuk situasi darurat di Gunma, Ishikawa dan Kumamoto ditetapkan untuk tetap berlaku.

Data terakhir pandemi Covid-19 di Jepang Jumat (28/5), total infeksi 731 kasus. Jumlah pasien sembuh mencapai 650 pasien dan meninggal dunia 12.573 orang.

Tokyo masih diurutan pertama mencapai 158 ribu kasus, sembuh 150 ribu orang dan meninggal dunia 2.015 orang.

Penulis : Haryo Jati Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU