> >

Di Sidang Majelis Umum, Menlu Retno Serukan Tiga Langkah Kongkrit PBB untuk Palestina

Kompas dunia | 21 Mei 2021, 09:06 WIB
Menlu RI Retno Marsudi pada Sesi Khusus Sidang Majelis Umum PBB untuk menanggapi Pandemi Covid-19 yang diselenggarakan secara virtual dari New York tanggal 3-4 Desember 2020. (Sumber: Kementerian Luar Negeri)

NEW YORK, KOMPAS.TV – Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mendorong PBB mengambil langkah kongkrit tindakan Israel terhadap Palestina.

Ada tiga poin masukan yang diberikan pemerintah Indonesia melalui Retno Marsudi di sidang Majelis Umum PBB di New York, Kamis (20/5/2021). Masukan Retno disampaikan sebelum Israel dan Palestina melakukan gencatan senjata. 

Pertama mendorong dihentikannya kekerasan dan aksi militer untuk mencegah lebih banyak korban.

“Sidang Majelis Umum PBB perlu mendesak segera dilakukannya gencatan senjata yang berkelanjutan dan sepenuhnya dihormati. Segala cara harus ditempuh untuk meredakan situasi secepatnya, dan kami mendukung upaya Sekjen PBB terkait hal tersebut," ujar Retno.

Baca Juga: [FULL] Pernyataan Lengkap Menlu RI Retno Marsudi di Majelis Umum PBB Terkait Palestina

Menlu Retno juga menekankan untuk mencegah terulangnya kebrutalan Israel di kemudian hari, diperlukan kehadiran internasional (international presence) di Al-Quds.

Hal ini untuk memantau dan memastikan keselamatan rakyat Palestina di wilayah pendudukan.

“Kehadiran internasional tersebut juga bertujuan untuk melindungi status Al-Haram Al-Sharif sebagai tempat suci tiga agama,” ujar Retno.

Kedua memastikan akses bantuan kemanusiaan dan perlindungan warga sipil.

Sidang Majelis Umum PBB bersama badan PBB lainnya perlu meningkatkan upaya menyediakan bantuan kemanusiaan kepada warga Pelestina yang terdampak.

Baca Juga: Israel-Palestina Gencatan Senjata, Warga Gaza Turun ke Jalan Rayakan Kemenangan

“Sidang Majelis Umum PBB harus mendesak Israel membuka dan membolehkan akses pengiriman bantuan kemanusiaan, termasuk di Gaza yang telah dikepung selama lebih dari 13 tahun," ujar Retno. 

Langkah ketiga yakni mendorong dilangsungkannya negosiasi multilateral yang kredibel berdasarkan parameter-parameter yang disepakati secara internasional untuk mencapai solusi antar kedua negara.

Baca Juga: Karyawan Yahudi di Google Buat Petisi, Desak CEO Dukung Palestina

Sidang Majelis Umum PBB memiliki kewajiban moral dan politis untuk memastikan terjadinya negosiasi perdamaian tersebut.

“Kita harus menghentikan upaya sistemik kekuatan penjajah (Israel) yang bisa jadi tidak akan menyisakan apapun untuk dinegosiasikan. Jangan sampai rakyat Palestina tidak lagi punya pilihan selain menerima ketidakadilan sepanjang hidup mereka,” ujar Retno.

Menlu Retno juga menyatakan segala bentuk ketidakadilan harus segera diakhiri. Dunia harus terus memberikan dukungan bagi kemerdekaan Palestina dan melawan ketidakadilan. 

Sebagai penutup, Menlu Retno menyerukan agar seluruh dunia bersatu memperjuangkan keadilan bagi Palestina dan diakhirinya pendudukan ilegal oleh Israel. 

Baca Juga: Hamas Lanjut Luncurkan 8 Roket ke Wilayah Israel

“Hari ini kita menyelenggarakan pertemuan ini untuk satu tujuan, yaitu memastikan keadilan bagi rakyat Palestina. Pertemuan ini akan dilihat sebagai ujian bagi multilateralisme. Kita harus tetap berkomitmen dan bersatu dalam upaya melawan aksi ilegal Israel demi mengakhiri pendudukan di Palestina," ujar Retno. 

 Sekjen PBB Antonios Gutteres menyampaikan  kesedihan yang mendalam terhadap rusaknya infrastruktur dasar di Gaza dan kepedihan yang dihadapi anak-anak.

Saat ini, Sekjen PBB juga menggarisbawahi pentingnya terus mempertahankan status quo Yerussalem. Pembangunan pemukiman illegal, pengusiran dan perobohan rumah bertentangan dengan international humanitarian law dan HAM.

Usai pengumuman gencatan senjata, Sekjen PBB  meminta kedua belah pihak lakukan rekonsiliasi.

“Saya tekankan bahwa kedua pemimpin Isreal dan Palestina punya tanggungjawab untuk restorasi dan lalukan dialog damai untuk membahas akar konflik yang terjadi," katanya.

Baca Juga: Penampakan Rentetan Roket Hamas Dicegat Iron Dome Israel

Selain Sekjen PBB, dari data daftar pembicara setidaknya terdapat 103 negara dan organisasi internasional yang menyampaikan pernyataan nasionalnya dalam Debat Umum Sidang Pleno, Majelis Umum PBB.

Dalam beberapa hari ke depan, Menlu Retno juga akan melakukan serangkaian pertemuan bilateral untuk menggalang dukungan internasional bagi Palesti na.

 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU