Vietnam Siapkan Masterplan 2030 untuk Transportasi, Telan Dana Sebesar Rp 927,7 triliun
Kompas dunia | 20 Mei 2021, 18:10 WIBHANOI, KOMPAS.TV - Sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia, Vietnam tengah membuat rencana induk atau masterplan 2030 untuk pengembangan infrastruktur transportasi.
Melansir VnExpress, Kementerian Perhubungan Vietnam mengumumkan rencana induk 2030 untuk infrastruktur transportasi tersebut akan menelan dana sebesar USD 65 miliar atau Rp 927,7 triliun.
Dengan penyerapan anggarannya akan digunakan untuk renovasi infrastruktur jalan raya, pembangunan jalan tol, kereta api, jalur air pedalaman, laut dan udara.
Baca Juga: KKP Kembali Menangkap 6 Kapal Vietnam di Perairan Natuna
Lebih lanjut, Departemen Perhubungan dan Institut Strategi di bawah Kementerian Perhubungan Vietnam telah membuat tiga proposal berbeda yang bervisi hingga 2050.
Dengan maksud supaya masterplan infrastruktur transportasi tersebut dapat terlaksana pada periode 2021 hingga 2030.
Baca Juga: Pejabat KKP Ungkap Banyak Nelayan Vietnam Tangkap Ikan di Laut Indonesia
Pada proprosal pertama, disebutkan bakal menelan biaya sekitar USD 43,3 miliar yang setara dengan Rp 613 triliun, atau 1,1 persen dari PDB negara tersebut.
Lewat anggaran sebesar itu, jalan tol sepanjang 5.000 kilometer akan dibangun, pembangunan Bandara Internasional Long Thanh akan diselesaikan, dan pelabuhan laut dalam Lach Huyen yang berada di kota Hai Phong.
Termasuk, dua rute kereta api berkecepatan tinggi antara Hanoi dan Vinh, Ibu Kota Provinsi Nghe An tengah utara, dan Kota Ho Chi Minh dan Nha Trang, kota pantai di Provinsi Khanh Hoa tengah-selatan.
Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi RI Masih Minus di Kuartal-I 2021, Kalah dari Vietnam dan Singapura
Selanjutnya, proposal kedua memiliki perkiraan biaya investasi hingga USD 53,13 miliar atau sekitar 1,3 persen dari PDB Vietnam.
Dalam rencana anggaran kedua ini akan digunakan untuk menyelesaikan 5.000 kilometer jalan tol dan membangun dua kereta api berkecepatan tinggi.
Ditambah, penyelesaian dua ruas rel kereta api yang menghubungkan Pelabuhan Lach Huyen dengan Terminal Peti Kemas Internasional Tan Cang-Cai Mep di Provinsi Ba Ria-Vung Tau yang berbatasan dengan Kota Ho Chi Minh.
Baca Juga: Dorong Gencatan Senjata dan Serukan Perdamaian, Menlu Jerman akan Sambangi Israel dan Palestina
Selain itu, dalam proposal kedua, juga ada pekerjaan renovasi jalan dan jembatan kereta api di atas Sungai Duong di Hanoi dan peningkatan Kanal Cho Gao yang menghubungkan Kota Ho Chi Minh dan Delta Mekong serta Cai Mep.
Beserta pengerukan saluran air antara Kota Hai Phong dan Provinsi Phu Tho yang berbatasan dengan Hanoi untuk melayani kapal kontainer.
Penyelesaian tahap kedua bandara Long Thanh, terminal ketiga bandara Tan Son Nhat HCMC dan bandara Noi Bai Hanoi, perluasan bandara Dien Bien di provinsi pegunungan utara Dien Bien dan bandara Con Dao di pulau eponim di lepas pantai selatan, juga masuk ke dalam proposal kedua ini.
Baca Juga: Perjalanan Wisata di Inggris Raya Kembali Beroperasi dengan Adanya Paspor Vaksin
Sementara, untuk proposal ketiga diperkirakan menghabiskan biaya investasi sebesar USD 65,16 miliar yang berkisar Rp 927,7 triliun, atau 1,7 persen dari PDB Vietnam.
Sebagai perpanjangan tangan dari proposal pertama, dalam proposal ketiga akan memuat pekerjaan tambahan termasuk serangkaian perkeretaapian di berbagai bagian negara.
Baca Juga: Perang Antar Geng Sebabkan Kerusuhan di Penjara Guatemala, Enam Napi Tewas Dipenggal
Dengan adanya masterplan sistem infrastruktur lalu lintas, ditargetkan kapasitas angkutan kargo Vietnam dapat terdongkrak hingga 4,4 miliar ton per tahun dan naik 6,8 persen per tahunnya.
Sedangkan, untuk angkutan penumpang ditargetkan dapat mencapai 10,4 miliar orang per tahun dengan peningkatan per tahunnya sebesar 7,3 persen.
"Angkutan jalan raya akan menjadi pemain utama dengan target mengangkut 2,76 juta ton kargo dan 9,43 juta penumpang per tahun," seperti dikutip dari Kompas.com, Kamis (20/05/2021).
Baca Juga: Hamas: Gencatan Senjata Akan Terjadi Dalam Satu atau Dua Hari Mendatang
Terkait tiga usulan tersebut, Menteri Perhubungan, Nguyen Van The, mengatakan akan bekerja sama dengan berbagai instansi terkait.
Semua itu untuk meningkatkan investasi pembangunan infrastruktur lalu lintas sebesar empat sampai lima persen dari PDB, jika ingin membuat "terobosan".
"Rencana tersebut harus menjelaskan berapa banyak modal yang dibutuhkan dalam setiap periode dan masalah apa yang bisa diselesaikan, serta bagaimana ekonomi akan berkembang," kata The.
Baca Juga: PBB Sebut 256 Warga Palestina Tewas Termasuk 69 Anak dalam Serangan Udara Israel
The juga menyarankan unit di bawah kementerian untuk mempertimbangkan opsi menerbitkan obligasi pemerintah untuk pembangunan infrastruktur lalu lintas
Kemudian, nantinya diberlakukan pemungutan biaya tol guna mengembalikan modal negara yang telah dikeluarkan.
Sedangkan, mantan Wakil Menteri Perencanaan dan Investasi, Dang Huy Dong menyebut Vietnam mesti lebih memperhatikan pengembangan kereta api lantaran wilayahnya yang memanjang.
"Hal ini untuk meningkatkan transportasi kargo karena akan membantu menghemat lebih banyak biaya logistik dibandingkan transportasi jalan raya," tuntas Huy Dong.
Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Eddward-S-Kennedy
Sumber : Kompas TV