> >

PBB Sebut 256 Warga Palestina Tewas Termasuk 69 Anak dalam Serangan Udara Israel

Kompas dunia | 20 Mei 2021, 14:22 WIB
Seorang pria Palestina membawa seorang anak yang sudah meninggal keluar dari puing-puing bangunan tempat tinggal yang hancur setelah serangan udara Israel di Kota Gaza, Minggu, 16 Mei 2021. (Sumber: AP Photo/Khalil Hamra)

NEW YORK, KOMPAS.TV - Data Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB per Rabu (19/05/2021) menyebut sudah 256 orang tewas, termasuk 69 anak-anak dan seorang tentara Israel, sementara ribuan lainnya terluka akibat aksi saling serang di Gaza dan Tepi Barat Palestina, serta di wilayah Israel.

Sementara kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) mengatakan 219 warga Palestina, termasuk 63 anak-anak, tewas di Gaza. Di Tepi Barat, 25 warga Palestina tewas, termasuk empat anak. Sumber dari Israel melaporkan 12 orang tewas, termasuk dua anak dan seorang tentara.

Ribuan orang luka-luka, terutama di Tepi Barat dan Gaza. Akibat bentrokan itu, enam rumah sakit dan sembilan pusat kesehatan utama di Gaza terpaksa ditutup.

Kerusakan akibat serangan udara di sekitar areanya membuat pengujian Covid-19 di Laboratorium Pusat Gaza terhenti, lapor badan kemanusiaan PBB itu.

Baca Juga: Israel Tolak Seruan Amerika Untuk Kurangi Eskalasi di Jalur Gaza

Satu unit artileri Israel menembak ke arah sasaran di Jalur Gaza, di perbatasan Palestina dan Israel, Selasa, 18 Mei 2021. (Sumber: AP Photo / Tsafrir Abayov)

Sebuah rumah sakit organisasi nonpemerintah juga terpaksa berhenti beroperasi karena kekurangan bahan bakar.

Aliran listrik di Gaza menurun, menjadi rata-rata hanya tiga hingga empat jam sehari karena kerusakan pada jalur distribusi, kata OCHA.

Program Pangan Dunia mengatakan telah membagikan kupon elektronik kepada 74.000 orang di Gaza mulai Senin (17/05/2021). Beberapa mitra kemanusiaan melakukan penilaian kerusakan pada rumah penduduk dan memprioritaskan bantuan perbaikan.

Badan PBB untuk pengungsi Palestina atau UNRWA mengatakan mereka menyediakan air, sanitasi, layanan kebersihan untuk para pengungsi, serta generator listrik di daerah yang ditentukan.

Pada Selasa (18/05/2021), Israel mengizinkan beberapa truk bahan bakar melintasi Kerem Shalom untuk menyalakan generator listrik, namun menahan kendaraan bantuan kemanusiaan tambahan karena alasan keamanan.

Baca Juga: Potret Lab Covid-19 Satu-Satunya di Gaza Hancur Diserang Israel

Seorang tenaga medis Palestina tengah menangani seorang gadis cilik yang terluka akibat serangan udara Israel pada Rabu lalu (12/5/2021) di Rumah Sakit Shifa di Gaza City, Kamis (13/5/2021). (Sumber: AP Photo/Khalil Hamra)

Pada Rabu, OCHA mengatakan truk-truk yang dilarang masuk itu mengangkut kargo yang meliputi vaksin Covid-19, kotak P3K, bahan medis sekali pakai, dan obat-obatan, termasuk obat-obatan darurat, alat pemadam kebakaran, dan bahan bakar.

Mengingat tingginya jumlah penduduk yang rentan, ada kekhawatiran besar akan penyebaran Covid-19.

Menurut organisasi dunia itu, titik-titik penyeberangan Gaza harus dibuka untuk pasokan kebutuhan penting dan bantuan kemanusiaan, termasuk bahan bakar untuk layanan dasar, persediaan untuk meredam penyebaran Covid-19, serta untuk memastikan bahwa mereka yang membutuhkan perawatan yang menyelamatkan nyawa dapat mengakses bantuan tersebut.

Badan dana kemanusiaan untuk wilayah Palestina yang diduduki diperkirakan bakal segera menggelontorkan 14 juta dolar AS atau setara 150 miliar rupiah atas permintaan tanggapan yang akan diumumkan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres dan Wakil Sekjen Mark Lowcock, koordinator bantuan untuk sekjen PBB.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU