Serial Dokumenter Greta Thurberg Gaungkan Perjuangannya Melawan Perubahan Iklim
Kompas dunia | 22 April 2021, 09:30 WIBNEW YORK, KOMPAS.TV – Greta Thunberg genap berusia 18 tahun pada Januari lalu, tapi ia sudah teguh menentukan masa depannya. Sementara para siswa seusianya masih memikirkan arah masa depan mereka, siswa SMA Swedia ini sudah teguh berpegang bahwa aktivisme perubahan iklim akan menjadi misi hidupnya.
“Di dunia yang sempurna, kita tak butuh aktivis iklim. Tapi sayangnya, kita akan tetap butuh para aktivis yang berjuang menentang perubahan iklim selama beberapa waktu,” katanya. “Saya pikir saya akan melakukan ini selama diperlukan.”
Aktivitas dan pesan Thunberg kini tertuang dalam sebuah serial dokumenter baru bertitel “Greta Thunberg: Setahun Untuk Mengubah Dunia.” Serial yang terdiri dari tiga bagian produksi PBS dan BBC Studios ini akan ditayangkan perdana pada Kamis (22/4/2021), bertepatan dengan peringatan Hari Bumi. Serial dokumenter ini mengikuti perjalanan Thunberg saat ia cuti dari sekolah selama setahun di usia 16 tahun untuk bertemu dengan para ilmuwan di seluruh dunia dan menyebarkan kesadaran tentang perubahan iklim.
Baca Juga: Pulau Apung Sampah di Bosnia Bahayakan Lingkungan dan Manusia di Negara-Negara Balkan
Serial ini menampilkan Thunberg mengunjungi sejumlah orang dan tempat yang telah terdampak oleh pemanasan Bumi, seperti Glasier Athabasca di Kanada, sebuah kota di California yang hangus terbakar dilanda kebakaran hebat, dan para penggembala Sami di Swedia dengan rusa-rusa kutub mereka yang menghadapi bencana kelaparan. Thunberg bahkan berlayar melintasi Atlantik Utara selama musim tersibuk untuk mengetahui dan mengalami bagaimana emisi karbon dioksida yang berasal dari kapal-kapal mempengaruhi lautan.
“Setahun Untuk Mengubah Dunia” juga menampilkan sosoknya di belakang layar saat berbicara di depan massa. Pun, mengungkap momentumnya terhambat oleh pandemi virus corona yang melanda dunia. Thunberg yang meraih nominasi Hadiah Nobel tahun 2020, mengatakan, meski pengetahuannya tentang perubahan iklim terus bertambah, ada momen-momen yang tetap mengejutkannya. Pertemuan dengan para penambang batu bara di Polandia, misalnya.
"Saya pikir mereka tak mau berubah, tapi ternyata tidak. Mereka mau berubah. Mereka ingin tinggal di dunia yang lebih berkelanjutan, asal mereka tidak ditinggalkan,” kata Thunberg seperti dilansir dari The Associated Press, Rabu (21/4/2021). “Saya telah bertemu dengan para pemimpin dunia yang kurang bersemangat untuk berubah.”
Baca Juga: Usai Tinggalkan Gedung Putih, Trump Disindir Greta Thunberg: "Sangat Menyenangkan untuk Dilihat"
Banyak dari kepala pemerintahan negara yang memandang Thunberg sebagai ‘penangkal petir’ politis dan secara tidak sengaja justru mengangkat profilnya mendunia. Presiden konservatif Brasil Jair Bolsonaro menyebutnya sebagai “anak nakal”, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, Thunberg tak mengerti bahwa “dunia modern sangat kompleks”, dan mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mencemoohnya. Trump bahkan sempat mencuitkan, “Greta harus menangani masalah manajemen kemarahannya sendiri, lalu pergi menonton film tua yang bagus dengan seorang teman! Santai, Greta, santai!”
Thunberg, orang termuda yang pernah menerima penghargaan Person of the Year tahun 2019 dari majalah Time, menyatakan bahwa ia tidak sepenuhnya mengerti mengapa ia berada dalam radar para pejabat pemerintahan. Namun, hal itu menandakan bahwa pesan perubahan iklim sesungguhnya menjangkau secara luas.
“Ketika orang-orang seperti ini melakukan dan mengatakan hal-hal seperti ini, tentu saja, itu sangat lucu,” ujar Thunberg. “Ini menandakan bahwa kami melakukan sesuatu yang bagus dan berdampak. Jadi kami anggap itu sebagai pujian.”
Baca Juga: Potamophylax coronavirus, Spesies Serangga Baru di Kosovo yang Ditemukan Selama Pandemi Covid-19
Namun, sayangnya, kata Thunberg, hal yang diyakininya menjadi hal paling menarik justru tak dapat dimasukkan dalam serial dokumenter ini.
“Saya pikir, hal yang paling menarik justru apa yang tidak dimasukkan dalam serial dokumenter ini. Saya tak tahu berapa banyak perusahaan busana seperti H&M, perusahaan mobil seperti Volkswagen, perusahaan minyak seperti Shell dan maskapai dan yang lainnya yang telah kami hubungi untuk diwawancarai, namun mereka semua terus menolak. Dan ini, menurut saya, sungguh sangat menarik. Ini mengungkap banyak hal tentang mereka.”
Saat serial dokumenternya ditayangkan di AS pada Kamis, Thunberg akan kembali ke sekolahnya di Swedia, yang kembali dibuka untuk kelas tatap muka selama sehari dalam seminggu. Di Hari Bumi, Thunberg juga akan memberikan kesaksian secara virtual di depan Kongres AS bersama para ilmuwan mengenai subsidi bahan bakar fosil.
Baca Juga: Pencemaran Udara di Inggris Tewaskan 64.000 Warga Setiap Tahun
Thunberg menyadari bahwa mengubah dunia – atau bahkan membuat warga dunia peduli akan perubahan yang ada – tidak akan terjadi dalam semalam. Namun, ia ingin agar tiap orang sadar bahwa aktivitas harian mereka dapat mempengaruhi generasi masa depan.
“Saya tidak menyuruh siapapun untuk peduli,” kata Thunberg. “Tapi jika Anda ingin diri Anda dan anak-anak serta cucu Anda bisa hidup di dunia yang sejahtera dan dunia di mana mereka bisa menikmati semua hal dalam hidup seperti yang Anda nikmati, maka Anda harus peduli. Tapi tentu saja, itu terserah Anda. Saya tidak menyuruh Anda untuk melakukan sesuatu. Menyelamatkan dunia itu sukarela.”
Penulis : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV