> >

Minta Pelaku Pemerkosaan Nikahi Korban, Hakim di India Dikecam dan Diminta Mundur

Kompas dunia | 5 Maret 2021, 07:45 WIB
Ilustrasi: korban pemerkosaan. (Sumber: KOMPAS.COM/Shutterstock)

BOMBAY, KOMPAS.TV - Seorang Hakim dari Pengadilan Tinggi India dikecam dan diminta untuk mundur karena caranya menangani kasus pemerkosaan.

Hakim Sharad Bobde mendapatkan surat terbuka yang berisi kemarahan yang juga memintanya menarik pernyataan dan meminta maaf.

Hal itu terkait permintaan kontroversialnya terhadap pelaku pemerkosaan untuk menikahi korbannya.

Baca Juga: Amerika Serikat Desak Myanmar Untuk Bebaskan Wartawan dan Demonstran yang Ditahan

Pernyataannya itu dia utarakan saat menjadi hakim kepala, dari kasus pemerkosaan yang dilakukan lelaki berusia 23 tahun kepada seorang gadis.

“Jika Anda ingin menikahinya kami bisa membantu. Jika tidak, Anda akan kehilangan pekerjaan dan pergi ke penjara,” tutur Bobde dikutip dari BBC.

Komentarnya tersebut mengejutkan banyak orang, terutama mengingat tuduhan yang dibuat gadis itu terhadap sang pria yang merupakan seorang kerabat jauh.

Baca Juga: Dinyatakan Tewas karena Kecelakaan Motor, Pria Ini Hidup Lagi saat Akan Diautopsi

Saat membuat tuduhan pemerkosaan tersebut pada 2014 hingga 2015, gadis tersebut masih berusia 16 tahun.

Berdasarkan tuduhan sang gadis, pria tersebut telah mengikutinya, mengikat dan berulang kali memperkosa sang gadis yang masih di bawah umur.

Dia juga mengancam akan menyiramnya dengan besin dan membakarnya, serta menyiramnya dengan asam dan membunuh saudara laki-lakinya.

Baca Juga: Sosok Ratu Senjata, Pernah Dua Kali Diperkosa dan Ingin Wanita Dilegalkan Memiliki Senapan Berat

Pada surat terbuka yang ditandatangi oleh sejumlah aktivis feminisme dan organisasi non-pemerintahan, mereka mengungkapkan apa yang dilakukan Bobde sebagai sebuah tindakan mengerikan.

“Proposal pernikahan yang Anda ajukan sebagai solusi damai untuk menyelesaikan kasus pemerkosaan seorang gadis di bawah umur lebih buruk daripada mengerikan dan tak peka karena sangat mengikis hak korban untuk mencari keadilan,” buny surat itu.

“Dengan menyarankan (tersangka) pemerkosaan ini menikahi korban-korban Anda, Ketua Mahkamah Agung India, berusaha untuk mengutuknya atas pemerkosaan seumur hidup di tangan penyiksa yang mendorongnya untuk mencba bunuh diri,” ujarnya.

Baca Juga: Dinyatakan Tewas karena Kecelakaan Motor, Pria Ini Hidup Lagi saat Akan Diautopsi

Keluarga sang gadis melapor ke polisi, setelah pelaku mengingkari janji yang dibuat antara keluarganya bahwa dia akan menikahi korban setelah dewasa.

Di negara dengan korban pemerkosaan selalu yang disalahkan membuat keluarga sang gadis setuju dengan pengaturan itu. Tetapi pelaku malah menikahi wanita lain.

 Sebelumnya pengadilan yang lebih rendah telah memberikan jaminan antisipasi, setelah terdakwa yang merupakan pegawai pemerintah di Negara Bagian barat Maharashtra mengaku akan kehilangan pekerjaannya jika ditangkap.

Baca Juga: Pangeran Philip Sukses Jalani Operasi Jantung

Tapi Pengadilan Tinggi Bombay menyebut perintah itu sebagai tindakan mengerikan dan membatalkan jaminannya.

Kasus pemerkosaan dan kejahatan seksual menjadi sorotan di India sejak Desember 2012, saat kasus pemerkosaan geng yang berujung kematian terjadi di sebuah bus di Delhi.

Sejak itu, terdapat pengawasan lebih ketat atas pernyataan yang dibuat oleh para pemimpin politik, hakim dan tokoh berwenang lainnya terkait kasus pemerkosaan dan kejahatan seksual.

Penulis : Haryo-Jati

Sumber : Kompas TV


TERBARU