Minta Pelaku Pemerkosaan Nikahi Korban, Hakim di India Dikecam dan Diminta Mundur
Kompas dunia | 5 Maret 2021, 07:45 WIBBaca Juga: Sosok Ratu Senjata, Pernah Dua Kali Diperkosa dan Ingin Wanita Dilegalkan Memiliki Senapan Berat
Pada surat terbuka yang ditandatangi oleh sejumlah aktivis feminisme dan organisasi non-pemerintahan, mereka mengungkapkan apa yang dilakukan Bobde sebagai sebuah tindakan mengerikan.
“Proposal pernikahan yang Anda ajukan sebagai solusi damai untuk menyelesaikan kasus pemerkosaan seorang gadis di bawah umur lebih buruk daripada mengerikan dan tak peka karena sangat mengikis hak korban untuk mencari keadilan,” buny surat itu.
“Dengan menyarankan (tersangka) pemerkosaan ini menikahi korban-korban Anda, Ketua Mahkamah Agung India, berusaha untuk mengutuknya atas pemerkosaan seumur hidup di tangan penyiksa yang mendorongnya untuk mencba bunuh diri,” ujarnya.
Baca Juga: Dinyatakan Tewas karena Kecelakaan Motor, Pria Ini Hidup Lagi saat Akan Diautopsi
Keluarga sang gadis melapor ke polisi, setelah pelaku mengingkari janji yang dibuat antara keluarganya bahwa dia akan menikahi korban setelah dewasa.
Di negara dengan korban pemerkosaan selalu yang disalahkan membuat keluarga sang gadis setuju dengan pengaturan itu. Tetapi pelaku malah menikahi wanita lain.
Sebelumnya pengadilan yang lebih rendah telah memberikan jaminan antisipasi, setelah terdakwa yang merupakan pegawai pemerintah di Negara Bagian barat Maharashtra mengaku akan kehilangan pekerjaannya jika ditangkap.
Baca Juga: Pangeran Philip Sukses Jalani Operasi Jantung
Tapi Pengadilan Tinggi Bombay menyebut perintah itu sebagai tindakan mengerikan dan membatalkan jaminannya.
Kasus pemerkosaan dan kejahatan seksual menjadi sorotan di India sejak Desember 2012, saat kasus pemerkosaan geng yang berujung kematian terjadi di sebuah bus di Delhi.
Sejak itu, terdapat pengawasan lebih ketat atas pernyataan yang dibuat oleh para pemimpin politik, hakim dan tokoh berwenang lainnya terkait kasus pemerkosaan dan kejahatan seksual.
Penulis : Haryo-Jati
Sumber : Kompas TV