Korban Tewas Sudah 33 Orang, Rakyat Myanmar Terus Melawan Kekerasan Aparat Dengan Heroik
Kompas dunia | 4 Maret 2021, 01:44 WIBMenurut data yang ia kumpulkan, jumlah korban tewas akibat kekerasan aparat Myanmar sebagai berikut: 18 di Yangon, 8 di Monywa, 2 di Salin, 2 di Mandalay, 1 di Mawlamyine, 1 di Myingyan, dan 1 di Kalay.
Aparat Myanmar juga menangkapi ratusan pendemo, termasuk para jurnalis. Pada Sabtu, setidaknya 8 jurnalis ditangkap. Mereka didakwa melanggar undang-undang keselamatan publik dengan ancaman kurungan hingga 3 tahun.
Baca Juga: Enam Wartawan di Myanmar Terancam Hukuman Tiga Tahun Penjara
Meningkatnya eskalasi kekerasan di Myanmar telah membuat sejumlah negara melakukan upaya diplomatik untuk memecahkan krisis politik di Myanmar. Namun sejauh ini, militer Myanmar tak menggubris.
Seorang sumber diplomat menyebut, Dewan Keamanan (DK) PBB akan menggelar pertemuan tertutup terkait situasi Myanmar pada Jumat (5/3) atas permintaan Inggris. Namun, tindakan terkoordinasi apapun di PBB akan sulit, lantaran 2 anggota permanen DK PBB, China dan Rusia, hampir dipastikan akan memveto. Sejumlah negara juga telah menjatuhkan atau mempertimbangkan untuk menjatuhkan sanksi mereka sendiri terhadap militer Myanmar.
Pada Selasa (2/3), negara-negara yang tergabung dalam ASEAN, termasuk Myanmar, menggelar pertemuan virtual para menteri luar negeri untuk membahas krisis di Myanmar.
Namun, solusi tampaknya masih jauh panggang dari api, lantaran kelompok beranggotakan 10 negara di Asia Tenggara ini punya tradisi tidak mencampuri urusan dalam negeri masing-masing. Di akhir pertemuan, mereka meminta militer Myanmar untuk melunakkan kekerasan mereka terhadap para demonstran dan mengadakan pembicaraan untuk mencapai penyelesaian damai.
Baca Juga: Korban Tewas Demo Myanmar Terus Bertambah, Junta Militer Abaikan Permintaan Indonesia dan ASEAN
Myanmar pun tak menggubris permintaan itu, dengan terus membantai para demonstran pada Rabu (3/3).
Penulis : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV