> >

Ribuan Orang Demonstrasi Menentang Kudeta Myanmar di Tokyo, Diyakini Unjuk Rasa Terbesar di Jepang

Kompas dunia | 15 Februari 2021, 09:54 WIB
Demonstrasi Tolak Kudeta Myanmar di Tokyo, Jepang, Minggu (14/2/2021). (Sumber: AP Photo/Eugene Hoshiko)

TOKYO, KOMPAS.TV - Ribuan orang melakukan demonstrasi menentang kudeta Myanmar di Tokyo, Jepang.

Mereka berdemonstrasi menyusuri bagian tengah Tokyo, Minggu (14/2/2021) membawa foto dari pemimpin Myanmar yang ditahan, Aung San Suu Kyi.

Seperti dikutip dari Reuters, penyelenggara demonstrasi mengungkapkan ini menjadi unjuk rasa terbesar di Jepang hingga saat ini.

Baca Juga: Tim Ahli Fokuskan Cari Asal Usul Virus Corona di Asia Tenggara

Diperkirakan lebih dari 4.000 orang ambil bagian dalam demonstrasi ini.

Mereka memenuhi area perbelanjaan Shibuya dan Omotesando dengan berbagai poster.

“Bantu kami selamatkan Myanmar” dan”Hentikan Kejahatan Melawan Kemanusiaan,” bunyi dari poster tersebut.

Baca Juga: Kudeta Myanmar: Internet Kembali Diputus, Tentara Berjaga di Jalanan untuk Hadapi Demonstran

Demonstrasi ini bersamaan dengan unjuk rasa besar hari kesembilan di Myanmar.

Di Jepang sendiri, demonstrasi sudah terjadi sejak kudeta dilakukan pada 1 Januari lalu, kebanyakan oleh warga Myanmar yang tinggal di Jepang, namun pada skala kecil.

Baca Juga: Biden Bersuara usai Kegagalan Pemakzulan Trump: Demokrasi Itu Rapuh

“Ini sangat mengharuskan. Saya ingin kembali ke Myanmar untuk bergabung dengan mereka, tetapi tak bisa karena situasi (pelarangan berpegian karena Covid-19),” ujar Thant Zaw Thun, warga Myanmar yang bekerja di Jepang.

“Meski begitu, saya bergabung di sini hari ini untuk melakukan apa yang bisa saya lakukan,” tambahnya.

Sambil membawa foto Suu Kyi mereka menutup wajah dengan masker tanpa bersuara dan meneriakkan slogan-slogan.

Baca Juga: Meski Dikritik PBB, Bangladesh Kembali Pindahkan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

“Sebagai bangsa Myanmar, saya tak bisa menerima kudeta militer di Myanmar. Saya pikir warga Myanmar di Jepang juga memiliki opini yang sama,” kata Thwe Thwe Thun, warga Myanmar lainnya yang juga bekerja di Jepang.

Kudeta Myanmar yang dilakukan oleh junta militer membuat sejumlah negara termasuk Amerika Serikat (AS) menegaskan akan memberikan hukuman untuk mereka.

Namun, Jepang dan negara Asia lainnya tampaknya tak akan melakukan tindakan mengingat posisi strategis Myanmar di kawasan itu.

Penulis : Haryo-Jati

Sumber : Kompas TV


TERBARU