Gempa 7,1 di Jepang Melukai Lebih dari 50 orang
Kompas dunia | 14 Februari 2021, 07:36 WIBPM Suga menginstruksikan para pejabat untuk segera menyurvei kerusakan akibat gempa, dan melakukan upaya penyelamatan jika diperlukan, serta menyampaikan informasi kepada publik tepat waktu.
Beberapa warga menginformasikan, guncangan horizontal juga dirasakan selama beberapa menit di dalam penginapan tradisional Jepang di Minamisoma, Prefektur Fukushima.
"Guncangan awal terasa lebih kuat daripada yang saya alami saat Gempa Bumi Besar Jepang Timur (tahun 2011)," kata Tomoko Kobayashi, 68 tahun, yang bekerja di penginapan itu.
Banyak penduduk melarikan diri ke tempat yang lebih tinggi untuk mencari keselamatan di Ishinomaki, Prefektur Miyagi, karena khawatir tsunami akan datang.
"Sekalipun orang mengatakan kita tidak perlu khawatir tentang tsunami, saya tidak akan mengabaikannya," kata seorang pekerja laki-laki berusia 50 tahun.
"Saya belajar dari pengalaman pahit saya 10 tahun lalu dan itulah mengapa saya dievakuasi."
Hingga kini dilaporkan tidak ada kerusakan yang ditemukan di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi dan Daini, menurut Tokyo Electric Power.
Situasi sama juga terdapat di pembangkit listrik tenaga nuklir Tokai No. 2 milik Japan Atomic Power Co. di desa Tokai di Prefektur Ibaraki dan pembangkit nuklir Onagawa milik Tohoku Electric Power di Prefektur Miyagi.
Beberapa jalan tol di wilayah timur laut sebagian ditutup dan layanan kereta peluru shinkansen dibatalkan.
Seorang penduduk Shiogama di Prefektur Miyagi, Mariko Yoshida yang berusia 76 tahun, mengatakan gempa itu melanda tepat setelah dia tidur.
"Saya takut akan gempa susulan," katanya. "Saya hidup sendiri dan apa yang harus saya lakukan?" (Andy Lala)
Baca Juga: Gempa Bawah Laut yang Kuat Melanda Bagian Utara Selandia Baru
Penulis : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV