> >

Kudeta Myanmar: Telepon, Radio dan TV Terputus, Warga Indonesia Diminta KBRI untuk Tetap di Rumah

Kompas dunia | 1 Februari 2021, 09:41 WIB
Pemimpin NLD, Aung San Suu Kyi. (Sumber: AP Photo/Aung Shine Oo, File)

NAYPYDAW, KOMPAS.TV - Jalur komunikasi telepon ke ibu kota Myanmar tampaknya sudah terputus menyusul kabar bahwa Senin dini hari, jajaran pemerintahan Myanmar 'diambil' dan ditahan oleh militer dalam apa yang diduga sebagai kudeta militer.

Aung San Suu Kyi, Presiden Myanmar Win Myint, dan petinggi pemerintahan sipil dipastikan sudah menjadi tahanan pihak militer. 

Kompas TV menghubungi seorang warga Indonesia yang berada di Myanmar, dia menuturkan, antrian warga di ATM mulai mengular, serta Panic Buying mulai terjadi di ibukota dan sekitarnya. 

Warga terlihat mulai membeli berbagai bahan pokok mengantisipasi situasi tidak menentu di waktu-waktu ke depan. 

Menurut warga Indonesia itu, sambungan telepon ke Naypyitaw, ibukota Myanmar mulai terputus pagi ini sehingga warga tidak bisa menelepon ke kantor maupun ke tujuan lain. 

Dia mengatakan, KBRI di Myanmar sudah meminta seluruh warga Indonesia untuk sementara tinggal di rumah hingga situasi menjadi jelas. 

Jalan menuju bandara juga dilaporkan sudah ditutup oleh aparat keamanan. Selain itu tuturnya, stasiun TV dan Radio sudah tidak melakukan siaran, namun internet masih berfungsi walau mulai pelan.

Baca Juga: Sejumlah Kedutaan Besar di Myanmar Ternyata Sempat Tekan Militer untuk Tak Kudeta

Stasiun TV pemerintah MRTV di Facebook mengumumkan tidak bisa melakukan siaran karena alasan teknis, sementara radio juga mulai berhenti siaran.

Pukul 6.30 waktu setempat, Myanmar Visual Television dan Myanmar Voice Radio mengumumkan melalui Facebook bahwa mereka tidak dapat melakukan siaran karena alasan teknis. 

Kabar terakhir berasal dari juru bicara partai NLD yang berkuasa, Myo Nyunt beberapa jam lalu mengatakan Suu Kyi dan Presiden Win Myint sudah 'diambil' pada dini hari Senin ini. Hal itu dikatakan Myo Nyunt melalui sambungan telepon kepada Reuters. 

Baca Juga: Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi Ditangkap Militer, Ada Apa?

Myo Nyunt lebih jauh mengatakan," Saya ingin mengatakan kepada rakyat untuk tidak berbuat gegabah, dan saya ingin mereka bertindak berdasarkan hukum," sambil menambahkan kemungkinan dirinya juga akan ditahan, seperti dilansir Reuters. 

Parlemen Myanmar sebelumnya dijadwalkan akan bersidang hari ini, menyusul kemenangan besar NLD yang dipimpin Suu Kyi pada pemilu November kemarin. 

Namun kemenangan berdasarkan perhitungan KPU Myanmar itu dituding pihak militer sebagai penuh kecurangan. Hal yang dibantah penyelenggara pemilu, disamping itu tidak ada bukti kuat yang diajukan militer atas tuduhan kecurangan tersebut.

Baca Juga: Aung San Suu Kyi, Pemberani Lawan Junta Militer Myanmar dan Dihujat karena Muslim Rohingya

Hingga pukul 9 pagi waktu Jakarta, belum ada pengumuman resmi dari militer Myanmar tentang apa yang terjadi di ibukota dan juru bicara militer belum bisa dihubungi awak media dari dalam maupun dari luar Myanmar. 

Informasi terakhir yang beredar di kalangan tertentu Myanmar, Aung San Suu Kyi mendapat tahanan rumah, sementara saluran internet dan telepon ke Naypytaw terputus. 

Kaum militer, yang disebut sebagai Tatmadaw, menuding maraknya kecurangan dalam pemungutan suara, namun tidak memberikan bukti-bukti kecurangan tersebut. 

KPU Myanmar minggu lalu menolak tudingan tersebut. 

Penulis : Edwin-Shri-Bimo

Sumber : Kompas TV


TERBARU