Musim Dingin Ekstrim di Eropa Mulai Telan Korban Jiwa
Kompas dunia | 19 Januari 2021, 01:49 WIBWARSAWA, KOMPAS.TV – Musim dingin ekstrim melanda sebagian besar Eropa, dengan suhu beku yang merusak rel kereta api di Polandia, salju yang menyelimuti kota Istanbul di Turki dan polusi udara dari kabut asap hasil pembakaran batubara penghasil panas.
Di Swiss, seorang pemain ski yang sempat terkubur longsoran salju pada akhir pekan lalu, akhirnya meninggal di rumah sakit akibat cedera yang dideritanya.
Swis telah mengeluarkan peringatan ancaman longsoran salju beberapa hari lebih awal setelah hujan salju lebat melanda sejumlah kawasan. Pihak berwenang menyatakan pada Senin (18/1), seorang pemain ski dan dua orang lainnya terkubur longsoran salju saat tengah bermain ski di luar jalur yang ditandai di area Gstaad pada Minggu sore (17/1).
Baca Juga: Kota Madrid Spanyol Turun Salju Pertama Kali Sejak 10 Tahun Terakhir
Seorang di antaranya mampu keluar dari timbunan salju dan mengeluarkan seorang lainnya, namun pria ketiga baru ditemukan oleh tim penyelamat yang datang kemudian di lokasi. Korban langsung dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi kritis dan meninggal tak lama kemudian.
Di sejumlah kawasan di Polandia, suhu turun hingga minus 28 derajat Celsius dalam semalam pada Minggu malam (17/1), yang merupakan malam terdingin yang tercatat dalam 11 tahun terakhir. Banyak kereta api yang dikandangkan keesokan harinya lantaran dua jalur kereta api di Warsawa retak.
Baca Juga: Badai Salju Melanda Amerika Serikat
Di Warsawa dan sejumlah kawasan di Polandia, kabut asap akibat pembakaran batubara untuk menghasilkan panas, melanda. Tingkat polusi udara yang tinggi akibat kabut asap di Warsawa membuat pihak berwenang memerintahkan warga untuk tetap tinggal di dalam rumah.
Di seberang perbatasan Polandia barat-daya, Republik Chechnya juga mengalami malam terdingin tahun ini dengan suhu di bawah minus 20 derajat Celsius yang melanda sejumlah kawasan.
Menurut Institus Hidrometeorologi Chechnya, suhu terdingin, minus 27 derajat Celsius, tercatat pada hari Minggu di Orlicke Zahori, desa pegunungan yang terletak sekitar 160 kilometer dari Praha dan dekat perbatasan Polandia.
Baca Juga: Hujan Salju Lebat, Ratusan Imigran Kedinginan di Kamp Bosnia Yang Terbakar
Suhu beku ini diperkirakan mereda dan akan digantikan oleh hujan salju lebat di Republik Chechnya bagian timur-laut, seperti dilansir dari Associated Press.
Cuaca berangin dengan suhu beku juga dilaporkan terjadi di kawasan Balkan beberapa hari terakhir. Akibat cuaca ekstrim ini, pasokan listrik di sejumlah daerah di Serbia sempat terganggu. Cuaca ekstrim ini juga memicu terjadinya hujan salju di sejumlah pulau di Laut Adriatik di Kroasia.
Di Albania timur, suhu turun hingga minus 13 derajat Celsius di Peshkopi, sekitar 110 kilometer ke arah timur dari ibukota Tirana.
Suhu ekstrim ini mengakibatkan pipa air membeku dan menyebabkan jalan raya menjadi kawasan berbahaya untuk dilintasi. Jalan raya yang membeku di kota Pogradec telah menyebabkan pemadam kebakaran terlambat datang untk memadamkan kebakaran di sebuah rumah, hingga menyebabkan seorang pria meninggal pada Senin pagi.
Saudara sang pria, Nikolin Xhukellari, seperti dikutip dari Balkanweb, mengatakan bahwa ia berhasil mengevakuasi istri dan kedua anaknya keluar rumah saat kebakaran terjadi. Namun sayangnya, saudaranya tak bisa menyelamatkan diri.
Baca Juga: Badai Salju Parah, Jepang Kerahkan Tentara Untuk Bantu Tanggap Darurat
Di Istanbul, lalu lintas sempat terhenti akibat lapisan salju tebal menyelimuti kota di Turki ini. Sejumlah mobil tampak tergelincir keluar dari jalan.
Di Jerman, hujan salju, jalanan yang licin dan pohon tumbang telah menyebabkan terjadinya sejumlah kecelakaan mobil pada hari Minggu. Seorang pengendara mobil tewas di Jerman bagian barat-daya setelah mobilnya menabrak timbunan salju.
Suhu beku juga melanda kawasan Norwegia. Institut meteorologis Norwegia mencuitkan pesan hangatnya di Twitter, “Kami mendukung para pencinta sulam untuk mengirimkan pakaian wol buatan mereka untuk teman-teman mereka di kawasan utara.”
Di Denmark, polisi mengatakan, 17 orang ditangkap saat kedapatan mandi telanjang di sebuah danau yang membeku di dekat Roskilde, sekitar 40 kilometer ke arah barat Kopenhagen. Seluruh pastisipan mandi es yang berusia antara 26 hingga 51 tahun, ditangkap dengan tuduhan melanggar pembatasan sosial pandemi yang membatasi perkumpulan orang hingga maksimal 5 orang saja. Para pelanggar aturan ini dikenakan denda sebesar 2.500 kroner (atau USD 405) per orang.
Penulis : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV